Yuk Intip! 6 Tips Bagi Penderita Maag dan Gerd agar Tetap Nyaman Berpuasa
Ilustrasi infeksi lambung.--Unsplash.com/JulienTromeur
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - GERD merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan (refluks asam) akibat produksi asam lambung yang berlebihan. GERD yang disebabkan oleh melemahnya katup di bagian bawah kerongkongan alias sfingter ini bisa menyebabkan sensasi perih dan panas terbakar pada tulang dada (heartburn).
Pada saat bulan Ramadhan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Penderita penyakit asam lambung mungkin khawatir dengan kondisi kesehatan jika berpuasa.
Maka dari itu, tak heran jika sejumlah orang menganggap bahwa penderita GERD tidak boleh berpuasa demi menghindari risiko kambuh. Namun, sebagian besar juga menganggap bahwa GERD bisa disembuhkan berkat berpuasa.
Padahal, ahli mengatakan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan tidak hanya memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan tetapi juga dapat mengatasi masalah asam lambung.
BACA JUGA:
- Penderita DIbetes melitus Masih Aman Untuk Konsumsi 5 Sayuran Ini, Gizi Tetap Terjaga
- Jangan Anggap Remeh! Kenali Gejala dan Penanganan Penyakit TBC yang Mengancam Jiwa
Lantas, benarkah GERD dan Maag dapat sembuh dengan puasa dan bagaimana tips menjalankannya? Simak ulasannya pada artikel dibawah ini.
Manfaat puasa bagi penderita GERD adalah mampu meredakan gejala asam lambung naik. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat selama menjalani puasa.
Sebagian orang biasanya akan mengurangi kebiasaan merokok selama berpuasa sehingga dapat menurunkan risiko kambuhnya penyakit GERD. Selain itu, perubahan pola makan yang lebih teratur juga menjadi salah satu alasan kenapa GERD sembuh dengan puasa.
Bahkan, puasa membuat penderita GERD berusaha untuk mengelola stres sebaik mungkin sehingga terhindar dari risiko asam lambung naik.
Adapun sejumlah tips untuk penderita GERD dalam menerapkan pola hidup sehat selama berpuasa adalah sebagai berikut:
Pola Makan Lebih Sehat
Ketika kita berpuasa, tentunya pola makan kita akan lebih sehat dan terkendali. Sementara ketika tidak berpuasa dan boleh makan seharian penuh, ada kecenderungan kita akan mengonsumsi berbagai macam makanan yang tidak semuanya sehat. Para perokok juga cenderung menghabiskan jumlah batang rokok yang lebih sedikit di bulan puasa karena waktu merokoknya jauh lebih terbatas. Selain itu, di bulan Ramadhan, umat Islam juga lebih dianjurkan memanfaatkan waktu untuk lebih banyak beribadah.
Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: