Pilot dan Kopilot Tertidur saat Terbangkan Pesawat Batik Air, Kemenhub Beri Teguran Keras

Pilot dan Kopilot Tertidur saat Terbangkan Pesawat Batik Air, Kemenhub Beri Teguran Keras

Ilustrasi Batik Air.-Foto: Instagram.com/@batikair-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dua pilot maskapai penerbangan Batik Air dikabarkan sempat tertidur selama 28 menit dalam perjalanan dari Kendari menuju ke Jakarta.

Insiden ini dinyatakan terjadi pada 25 Januari 2024, hal itu diklasifikasikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai "serius," yang berujung pada serangkaian kesalahan navigasi saat keduanya tertidur.

Mengutip Laporan Investigasi Penerbangan di laman KNKT, dikutip Sabtu, 9 Maret 2024, pilot dan kopilot ditugaskan untuk terbang dari Jakarta-Kendari pulang dan pergi menggunakan Airbus A320, dengan kode registrasi PK-LUV.

Sebelum berangkat dari Jakarta, kopilot sempat mengatakan kepada pilot bahwa dia kurang istirahat. Kemudian pilot menawarkannya untuk tidur dan kopilot beristirahat selama 30 menit. Penerbangan tersebut berlangsung lancar. 

BACA JUGA:

Saat tiba diKendari, pilot dan kopilot makan mie instant di dalam kokpit sembari beristirahat menunggu jadwal terbang selanjutnya.

Dalam penerbangan kembali tersebut kopilot bertugas sebagai pilot yang menerbangkan pesawat atau pilot flying (PF) dan kapten pilot bertugas sebagai pilot monitor atau pilot monitoring (PM).

Persiapan dan proses terbang kembali ke Jakarta berjalan lancar. Pesawat yang mereka kemudikan memiliki nomor penerbangan BTK6723 pun lepas landas pada pukul 07.05 waktu setempat dengan total penumpang di pesawat ada 153 orang.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memberikan teguran keras kepada Batik Air terkait skandal pilot dan kopilot yang tertidur saat mengudara. Pihak kementerian sekaligus akan melakukan investigasi khusus.

Langkah ini merupakan respons atas insiden pilot dan kopilot Batik Air A320 dengan nomor penerbangan BTK6723 yang tertidur selama 28 menit saat penerbangan Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024. 

Skandal yang tak sampai berujung pada kecelakaan ini terungkap dari rekomendasi keselamatan yang diterbitkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang beredar per 8 Maret 2024.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Kristi Endah Murni mengatakan, maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya. Sebab, hal ini memengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.

”Kami akan melakukan investigasi dan review terhadap night flight operation di Indonesia terkait dengan manajemen risiko atas kelelahan untuk Batik Air dan juga semua operator penerbangan,” kata Kristi dalam siaran pers, pada Sabtu, 9 Maret 2024.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: