Terungkap! Ini Penyebab Harga Jual Mobil Bekas Turun Drastis, Salah Satunya Pembiayaan Mobil Sulit

Terungkap! Ini Penyebab Harga Jual Mobil Bekas Turun Drastis, Salah Satunya Pembiayaan Mobil Sulit

--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Mobil bekas makin digemari oleh konsumen. Selain bisa mendapatkan mobil dengan harga jauh lebih murah, banyak juga Mobil bekas yang kondisinya seperti baru.

Apalagi saat pandemik banyak harga mobil yang turun dikarenakan menurunnya permintaan masyarakat. 

Periode 2023 – 2024 merupakan periode dimana pasar mobil bekas sangat fluktuatif.

Hal ini terlihat dari harga jual kembali mobil yang turun drastis hampir di semua model dan merek, bahkan merek pemimpin pasar.

Beberapa penyebab harga mobil bekas turun drastis:

1. Sejumlah besar mobil disita

Sepanjang tahun 2023, total sekitar 250.000 - 300.000 mobil telah disita sebagai dampak dari berakhirnya langkah moratorium utang Bank of Thailand (BoT) untuk membantu debitur yang terkena dampak COVID-19 .

BACA JUGA:

Beberapa debitur tidak dapat melanjutkan pembayaran. Menyetujui untuk mengizinkan lembaga keuangan mengambil alih kendaraan tersebut. Seluruh mobil sitaan akan dikirim ke berbagai tempat lelang. Kebanyakan orang yang membeli mobil dari tempat lelang adalah tenda mobil bekas.

Jika sebelumnya jumlah mobil yang disita setiap tahunnya kurang lebih 150.000 - 180.000 mobil, ternyata pada tahun 2023 akan ada hampir 300.000 mobil yang masuk ke tempat lelang sehingga mengakibatkan kelebihan pasokan mobil bekas di pasaran.

Operator mobil bekas perlu menurunkan harga jual. Beberapa tenda bahkan mungkin harus melepas kerugian demi menjaga likuiditas bisnisnya.

2. Pasar label merah sangat kompetitif 

Popularitas kendaraan listrik (EV) dinilai menjadi faktor memberatkan yang menyebabkan pasar mobil bekas stagnan. Karena persaingan yang ketat dengan strategi harga jual yang terus menerus memangkas harga.

Hal ini berdampak pada merek mobil Jepang yang menggunakan mesin pembakaran dan hibrida. Meski tidak sampai pada perang harga seperti pasar EV, namun harus mengeluarkan promosi, diskon, penukaran, giveaway demi mempertahankan pangsa pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: