Rahasia Thirfting Risiko Kesehatan yang Tidak Terdeteksi
Pakaian trifting--
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Saat ini Thrifting sangat populer di indonesia karena menawarkan pakaian unik, branded, dan terjangkau, sehingga menghemat uang.
Walaupun, berbelanja pakaian bekas dapat menjadi suatu pilihan yang ramah lingkungan dan terjangkau, ternyata sangat penting untuk menyadari risiko terkait dengan penggunaannya.
Perlu diingat, yang menjadi salah satu bahaya utama membeli pakaian bekas adalah terpapar bahan kimia berbahaya.
"Awalnya saya tertarik karena harga murah dari thrift shop dan saya juga menyukai koleksi pakaian vintage, tetapi saya juga sadar akan risiko yang terkait dengan pakaian bekas," kata Dio Alvero, seorang penggemar pakaian thrift.
"Setiap kali saya membeli pakaian thrift, saya selalu merebusnya dalam air mendidih untuk memastikan bahwa kuman-kumannya mati dan aman untuk digunakan kembali," tambahnya.
BACA JUGA:Catat! 3 Tempat Trifting di Bandar Lampung yang Ramai di Kunjungi
BACA JUGA:Manfaat Daun Arugula, Tanaman Rahasia yang Bisa Melancarkan Kinerja Ginjal
Banyak produsen tekstil memanfaatkan bahan kimia beracun dalam proses produksinya, seperti pestisida, pewarna, dan formaldehida.
Bahan kimia ini dapat bertahan di serat pakaian bahkan setelah mencucinya dan berpotensi merugikan kesehatan kita.
Sebagai contoh, formaldehida dikaitkan dengan iritasi kulit, masalah pernapasan, dan risiko kanker.
Risiko lain dari pakaian bekas adalah kemungkinan infestasi kutu busuk dan hama lainnya. Saat membawa pulang pakaian bekas, Anda juga membawa risiko membawa pulang tamu yang tidak diinginkan.
Kutu busuk, terutama, dapat menjadi masalah serius karena dapat dengan cepat menyebar ke seluruh rumah dan sulit untuk dihilangkan.
BACA JUGA:3 Rahasia Hidup Bahagia dari Gaya Hidup Orang Finlandia, Teladan Patut Ditiru
BACA JUGA:Rahasia Awet Muda dan Bebas Flek Hitam di Usia 50-an dengan Air Mawar, Begini Cara Pakainya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: