Tercatat Selama Pemilu 2024, Ada 13.675 Petugas Jatuh Sakit

Tercatat Selama Pemilu 2024, Ada 13.675 Petugas Jatuh Sakit

Kemenkes mencatat ada belasan ribu petugas pemilu 2024 yang jatuh sakit, Rabu 21 Februari 2024-Foto: Kemenkes-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID-Kementerian Kesehatan RI kembali memperbarui data pasien petugas pemilu yang sakit selama pelaksanaan Pemilu 2024

Jumlahnya mencapai 13.675 orang, dengan rentang waktu 10-20 Februari 2024. 

Data menunjukkan bahwa 90 persen atau sebanyak 12.554 petugas pemilu berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat satu, yaitu Puskesmas.

BACA JUGA:KPU Terima Surat PDIP, Isinya Penolakan Rencana Penundaan Perhitungan Suara Pemilu 2024

Untuk memeriksa kondisi kesehatannya sekaligus berobat. 

Sementara itu 211 petugas atau 1,5 persen berkunjung ke klinik kesehatan. Dan 910 petugas pemilu dilarikan ke rumah sakit. 

Kemenkes mengelompokkan 10 kategori tingkat kesehatan paling tinggi yang dilaporkan petugas pemilu 2024. Pertama penyakit pada kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Respon Ganjar yang Ingin Gunakan Hak Angket DPR Untuk Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Selanjutnya ISPA, hipertensi, gangguan jaringan lunak, infeksi usus, gangguan episodik dan paroksismal, serta penyakit telinga bagian dalam.

Kemudian influenza dan radang paru-paru, gangguan pada sistem peredaran darah, penyakit pada rongga mulut, kelenjar ludah dan rahang. 

Petugas Pemilu 2024 yang sakit tersebar di 32 provinsi dengan rincian sebagai berikut. 

  • Aceh: 41 kasus
  • Sumatera Utara: 193 kasus 
  • Sumatera Barat: 198 kasus
  • Riau: 203 kasus
  • Jambi: 0 kasus 
  • Kep. Riau: 29 kasus
  • Bengkulu: 3 kasus
  • Sumatera Selatan: 266 kasus
  • Bangka Belitung: 58 kasus
  • Lampung: 488 kasus
  • Banten: 743 kasus
  • DKI Jakarta: 792 kasus
  • Jawa Barat: 4416 kasus
  • Jawa Tengah: 1230 kasus
  • Yogyakarta: 182 kasus 
  • Jawa Timur: 1693 kasus
  • Bali: 56 kasus
  • NTB: 113 kasus
  • NTT: 3 kasus
  • Kalimantan Barat: 173 kasus
  • Kalimantan Tengah: 82 kasus
  • Kalimantan Timur: 212 kasus
  • Kalimantan Selatan: 262 kasus
  • Kalimantan Utara: 3 kasus
  • Sulawesi Barat: 40 kasus
  • Sulawesi Selatan: 1329 kasus
  • Sulawesi Tenggara: 57 kasus
  • Sulawesi Tengah: 96 kasus
  • Gorontalo: 471 kasus
  • Sulawesi Utara: 197 kasus
  • Maluku Utara: 3 kasus
  • Maluku: 42 kasus
  • Papua: 1 kasus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: