Prediksi Pengamat Asing Jika Prabowo Resmi Jadi Presiden Indonesia
Prabowo Subianto-Ilustrasi-Berbagai sumber
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Negara Indonesia selalu menjadi perhatian dunia internasional, tak terkecuali, pasca Pilpres 2024 dengan kemenangan Prabowo-Gibran versi Quick Count.
Para ahli dari negara luar ini memberikan penilaian seadainya setelah proses penghitungan resmi KPU Prabowo-Gibran tetap menang seperti yang dipaparkan oleh hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei.
Artinya Prabowo dilantik menjadi Presiden berikutnya menggantikan Joko Widodo yang sudah dua periode memimpin.
Indonesia merupakan negara penerap sistem Demokrasi yang besar di kawasan Asia Tenggara. Perjalanan sejarah Pemilu di Indonesia sejak tahun 1955 sampai sekarang sangat kental nuasa demokratisnya.
BACA JUGA:Media Singapura The Straits Times Sebut Kemenangan Prabowo Bawa Optimisme Indonesia di ASEAN
Beberapa kali Pemilu di Indonesia, masyarakat dari Sabang hingga Marauke senantiasa antusias mengikuti pemilihan yang digelar setiap 5 tahun sekali itu.
Lantas seperti apa penilaian, pakar asing soal nasib Indonesia, terutama dari sisi demokrasi jika nanti KPU mengesahkan presiden terpilih adalah Prabowo Subianto
Peneliti Senior untuk Studi Asia Tenggara dari Lembaga Think tank Council on Foreign Relation (CFR) Joshua Kurlantzick menilai Prabowo bisa saja memimpin negara secara otoriter jika menjadi presiden.
Cara yang otoriter sudah tak tentu disukai oleh masyarakat Indonesia. Sebab hal ini bepotensi menimbulkan kesewenang-wenangan saat berkuasa.
Seorang Prabowo kara Joshua Kurlantzick memiliki hubungan dekat dengan seluruh angkatan bersenjata dan menampilkan dirinya sebagai pemimpin otokratis di masa lalu.
''Dia bisa menghancurkan demokrasi Indonesia dan memerintah seperti otoriter, tulis kurlantzick dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu 17 Februari 2024.
BACA JUGA:Bawaslu Temukan Kecurangan Pemilu 2024 di 2.143 TPS, DKI Jakarta Salah Satunya!
Lain Kurlantzick, lain pula salah seorang profesor Politik Asia Tenggara dan masalah Keamanan dari National War College di Washington, Zachary Abuza, menilai kondisi Indonesia kian buruk di bawah kepemimpinan Prabowo.
Mantan anggota militer yang menjadi pemimpin negara, lanjut dia, bisa menjadi tanda kembalinya masa kelam pemerintahan otoriter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: