Media Asing Khawatir Demokrasi di Bawah Prabowo-Gibran, Soroti Klaim Kemenangan Quick Count

Media Asing Khawatir Demokrasi di Bawah Prabowo-Gibran, Soroti Klaim Kemenangan Quick Count

Media asing soroti klaim kemenangan Prabowo dari hasil hitung cepat-Foto: Tangkapan Layar-

“Presidential hopefuls Anies, Ganjar not conceding yet despite exit polls showing Prabowo with near-60% vote share (Capres Anies dan Ganjar belum menyerah meski exit po ll menunjukkan suara Prabowo mendekati 60 persen, red),” judul di laman CNA. 

Masih dari negeri jiran, laman Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengangkat hasil Pilpres 2024 melalui berita berjudul Prabowo Subianto claims victory in Indonesia's election, as counting continues in world's largest single-day vote. 

Namun, ABC juga mengungkit soal masa lalu Prabowo. “Yang akan menjadi presiden ini memiliki masa lalu suram,” bunyi subjudul di berita ABC. 

Dari Jepang, laman Nikkei ASIA menyuguhkan berita berjudul Indonesia election latest: Prabowo 'grateful' for quick counts signaling big win.

Dalam berita itu, Prabowo menyatakan demokrasi Indonesia berjalan baik. Dari kawasan Timur Tengah, laman Al Jazeera yang bermarkas di Qatar menyuguhkan berita berjudul Prabowo Subianto claims victory in Indonesian presidential election. 

Dalam berita itu, Al Jazeera mengutip pesan Prabowo kepada para pendukungnya untuk tidak sombong dan bereuforia. 

“Kita tetap harus rendah hati. Kemenangan ini harus menjadi kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya. 

Adapun laman South China Morning Post (SCMP) mengangkat soal kemenangan Prabowo di kisatan 58 persen suara.

Namun, media yang berbasis di Hong Kong itu juga menyoroti praktik lancung dalam upaya memenangkan Prabowo - Gibran. 

SCMP mengutip Alexander R. Arifianto, peneliti tentang Indonesia di S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura.

Menurut Arifianto, kemenangan Prabowo tidak bisa dilepaskan dari pencalonan Gibran yang kontroversial, pengerahan pejabat negara, dan penggelontoran bansos menjelang pemilu. Arifianto menduga kemenangan Prabowo akan memicu aksi penolakan dari kalangan mahasiswa.

"Sudah ada ketidakpuasan atas hasil pemilu ini,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: