Media Asing Khawatir Demokrasi di Bawah Prabowo-Gibran, Soroti Klaim Kemenangan Quick Count

Media Asing Khawatir Demokrasi di Bawah Prabowo-Gibran, Soroti Klaim Kemenangan Quick Count

Media asing soroti klaim kemenangan Prabowo dari hasil hitung cepat-Foto: Tangkapan Layar-

Masih dari Inggris, laman British Broadcasting Corporation (BBC) memajang berita bertitel Indonesian ex-general leads in presidential race - unofficial results.

“Tampaknya Prabowo pada jalur kemenangan besar,” kalimat di berita BBC.

Namun, BBC juga menyoroti potensi Indonesia kembali ke era otoritarian. 

“Perkiraan kemenangan tresebut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia berada dalam bahaya kembali ke masa lalu yang otoriter,” bunyi salah satu alinea di berita BBC. 

Laman TIME di Amerika Serikat (AS) juga menghkawatirkan masa depan Indonesia. TIME menampilkan berita berjudul What to Know About Prabowo Subianto as Uncertainty Looms for Indonesia’s Democracy (Apa yang perlu diketahui tentang Prabowo Subianto saat ketidakpastian membayangi Indonesia). 

Dalam berita itu, TIME mengutip indonesianis dari Australia Ian Wilson. Akademikus di Murdoch University itu menyebut prosedur penyelenggaraan pemilu di Indonesia selalu dianggap baik dan menimbulkan kepercayaan tinggi di publik. 

Namun, Wilson juga menyoroti berbagai kecurigaan yang melingkupi pilpres kali ini. “Jelas ada suasana yang sangat buruk bagi demokrasi secara keseluruhan,” ujarnya. 

Wilson menuturkan banyak pihak yang mencurigai seluruh sisi proses Pilpres 2024.

“Akan ada sebagian besar masyarakat yang melihatnya sebagai pemilu yang tidak sah,” tuturnya. Gema soal Prabowo memimpin hasil quick count juga sampai Washington. 

Laman The Washington Post menjuduli salah satu beritanya dengan Prabowo, accused of rights abuses, claims victory in Indonesia election (Prabowo, yang dituduh melakukan kejahatan hak asasi manusia, mengeklaim kemenangan dalam pemilu Indonesia). 

Dalam berita itu, The Washington Post mengutip Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid yang mengkhawatirkan kebebasan sipil di bawah kepemimpinan Prabowo. 

“Kita harus siap menghadapi menyusutnya ruang sipil,” ujar Usman. Pegiat hak asasi manusia (HAM) itu mencemaskan masa depan demokrasi Indonsia di masa pemerintahan baru mendatang. “Kita harus siap menghadapi kemerosotan demokrasi di Indonesia,” ucapnya. 

Adapun dari Singapura, laman The Straits Times memajang berita berjudul Prabowo on track to becoming Indonesia’s next president, with three-quarters of sample votes counted (Prabowo di jalur tepat untuk menjadi presiden Indonesia selanjutnya , dengan tiga perempat sampal suara telah dihitung). 

Laman Channel News Asia (CNA) di Singapura juga mengangkat soal Prabowo yang memimpin hitung cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: