Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Senin 12 Februari 2024, BMKG: Sebagian Wilayah Bakal Hujan Lebat Disertai Petir!

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Senin 12 Februari 2024, BMKG: Sebagian Wilayah Bakal Hujan Lebat Disertai Petir!

Hujan ekstrem/ilustrasi-ilustrasi-berbagai sumber

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk besok Senin 12 Februari 2024.

Dikutip melalui laman resminya bmkg.go.id, sejumlah wilayah di Indonesia mendapat peringatan dini.

Ada beberapa wilayah diperkirakan mengalami cuaca ekstrem.

Wilayah-wilayah tersebut berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

BMKG menjelaskan peringatan dini cuaca ekstrem akibat wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang 

BACA JUGA:Bikin Gaduh! Connie Bakrie Sebut Prabowo Cuma 2 Tahun Jadi Presiden, Rosan Roeslani Bantah Habis-habisan!

"Pusat Tekanan Rendah terpantau di Australia bagian utara yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan Pertemuan angin (konfluensi) di Perairan Utara Australia Bagian Utara," tulis keterangan BMKG.

"Sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu yang perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan Pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Barat Bengkulu," sambungnya.

Daerah Konvergensi

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Teluk Thailand hingga Laut Andaman, di Samudra Hindia Barat Laut Aceh, dari Laut Natuna hingga Kep. Bangka Belitung, dari Laut Jawa utara Banten hingga Pesisir Utara Jawa Timur, di Laut Cina Selatan Utara Serawak, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Utara, dari Samudra Pasifik Barat Filipina hingga Laut Sulawesi, di Samudra Pasifik Utara Pulau Halmahera, dari Papua Barat hingga Papua Tengah, dari Samudra Hindia Selatan Bali hingga Pulau Timor, dan dari Selat Makassar hingga Teluk Bone. 

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Cina Selatan, di Laut Natuna, dari Laut Jawa hingga Laut Flores, di Kepulauan Musa Tenggara, dan di Laut Banda.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah dan di sepanjang konvergensi/konfluensi tersebut. 

Intrusi udara kering/dry intrusion dari BBU melintasi dari Samudra Hindia Utara Papua hingga Filipina Bagian Utara yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di Laut Sulu, Filipina, Maluku Utara, dan Pesisir Utara Papua.

Peningkatan kecepatan angin >25 knot berada di laut China Selatan, Laut Natuna, Laut Sulu, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik Utara Pulau Halmahera hingga Utara Papua yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: