Survei Poltracking: Pemilih yang Dekat NU dan Muhammadiyah di Jatim Condong Pilih Prabowo-Gibran
Ketiga paslon capres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.-Foto: Instagram.com/@matakelana-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Lembaga Poltracking Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan peta suara di Provinsi Jawa Timur (Jatim), Selasa (6/2).
Hasilnya, sebagian besar warga Jatim yang merasa dekat dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU), condong memilih paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi menyebut dukungan untuk Prabowo-Gibran sebesar 60,9%. Sementara untuk paslon nomor urut 1, Anies Muhaimin hanya sekitar 15,3%, dan angka dukungan untuk paslon nomor urut 3, Ganjar Mahfud sebesar 16,3%.
BACA JUGA:Gas Anomia Pabrik Es di Tangerang Bocor, Polisi Evakuasi Warga dan 27 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
"(Selain dukungan ke Prabowo-Gibran) sisanya tersebar, baik ke Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud. Meskipun secara basis identitasnya, Muhaimin maupun Mahfud sama-sama secara eksplisit berada dari kelompok Nahdlatul Ulama," kata Arya melalui paparan daringnya.
Dalam survei yang digelar sepanjang 25-31 Januari, Arya juga memuat potret arah dukungan ribuan responden yang merasa dekat dengan NU per September 2023 dengan simulasi tunggal dan Januari 2024 dengan simulasi berpasangan.
Hasilnya, tren pemilih yang merasa dekat dengan NU dan memilih Prabowo-Gibran meningkat drastis. Angka kenaikan sekitar 19,2%, dari 41,7% menuju 60,9%.
BACA JUGA:Harus Tahu! 2 Warna Pakaian yang Boleh dan Tidak Boleh Digunakan di Perayaan Imlek
BACA JUGA:Kabar Baik! Iran Bebaskan Visa Bagi Para Wisatawan Indonesia yang Ingin Berkunjung
Sementara untuk Anies-Muhaimin, angka keterpilihannya cenderung stabil dengan kenaikan sebesar 0,7%, dari 14,6% menuju 15,3%. Tren pemilih anjlok dirasakan oleh Ganjar-Mahfud yang mengalami penurunan hingga 19,2%, dari 37,% menjadi 16,3%.
"Kenaikan cukup tajam di Prabowo-Gibran. Sementara penurunan keompok NU di Ganjar-Mahfud cukup tajam. Sekali lagi, di kelompok NU sekalipun, terjadi migrasi pemilih dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran," jelas Arya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: