Iran - AS di Ambang Perang, Konflik Memanas di Timur Tengah

Iran - AS di Ambang Perang, Konflik Memanas di Timur Tengah

Pangkalan militer Timur Tengah AS di Yordania di serang.-Foto: Instagram.com/@unexplnd-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Konflik terbaru di Timur Tengah muncul lantaran terjadi serangan ke pangkalan militer AS, Tower 22 di Yordania dan menewaskan tiga tentara Amerika Serikat.

Presiden AS Joe Biden, pada Minggu, 28 Januari 2024 langsung merespon serangan pesawat tak berawak tersebut di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah. 

Ini adalah pertama kalinya personel militer Amerika terbunuh oleh tembakan musuh di Timur Tengah sejak mulainya perang Israel dengan Hamas yang didukung Iran, dan insiden tersebut akan semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut dan memicu ketakutan akan konflik lebih luas yang melibatkan langsung Teheran.

“Kami mengalami hari yang berat di Timur Tengah. Kami kehilangan tiga jiwa pemberani dalam serangan di salah satu pangkalan kami. Dan kami akan meresponnya,” katanya, dikutip melalui apnews,  Kamis, 1 Februari 2024.

BACA JUGA:

Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris diberi pengarahan pada Minggu sore mengenai serangan yang dilakukan oleh beberapa pejabat keamanan nasional tingkat kabinet, kata Gedung Putih.

Berbicara di kemudian hari di sebuah pusat perjamuan gereja di Carolina Selatan, Biden menggandakan janjinya untuk melakukan pembalasan.

"Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta serangan ini, kami tahu serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak," kata Biden dalam sebuah pernyataan mengenai serangan itu, dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban "semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang kita pilih."

Di lain sisi, dengan meningkatnya risiko eskalasi militer di wilayah tersebut, para pejabat AS berupaya untuk secara meyakinkan mengidentifikasi kelompok yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun mereka menilai bahwa salah satu dari beberapa kelompok yang didukung Iran berada di balik serangan tersebut. Bahkan, Biden dalam pernyataan tertulis menegaskan, Amerika Serikat meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam seranga tersebut.

“Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Amerika Serikat, pasukan kami, dan kepentingan kami,” jelas Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Namun, Iran membantah pihaknya terlibat dalam serangan tersebut. Sanggahan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.

Mengutip perkataan Kaani, kantor berita resmi Teheran IRNA mengatakan Iran sangat membantah tuduhan AS dan Inggris bahwa pihaknya mendukung milisi di balik serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga personel militer AS tersebut.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: