Pidi Baiq Akan Kembali Hadirkan Dilan Wo Ai Ni 1983, Intip Cuplikannya di Sini

Pidi Baiq Akan Kembali Hadirkan Dilan Wo Ai Ni 1983, Intip Cuplikannya di Sini

Foto: Poster Dilan Wo Ai Ni 1983--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Nama Dilan telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta literatur dan perfilman Indonesia. 

Serial novel karangan Pidi Baiq ini mampu menarik perhatian banyak pembaca dengan ceritanya yang sederhana namun mengena di hati.

Dilan menceritakan tentang kisah cinta antara Dilan, tokoh dengan berbagai keunikan dan tingkah laku yang memikat, dengan seorang gadis bernama Milea.

Cerita ini mengisahkan masa SMA mereka yang penuh keceriaan sekaligus penuh dengan lika-liku percintaan remaja.

Keberhasilan novel ini kemudian membuat Pidi Baiq dikenal sebagai salah satu penulis novel populer di Indonesia.

Buku fenomenal "Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" dan beserta dua buku sekuelnya, Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991 dan Milea: Suara dari Dilan juga telah berhasil diadaptasi menjadi film dengan jumlah penonton yang luar biasa.

BACA JUGA:

Terkini, kisah Dilan akan kembali hadir dalam novel terbaru Pidi Baiq, Dilan Wo Ai Ni 1983. Hal tersebut diumumkan oleh Pidi Baiq sendiri dalam akun Instagram pribadinya pada Rabu (24/1), dengan postingan berupa cover novel terbaru Dilan.

Dalam postingan cover tersebut terlihat Dilan mengenakan seragam SD dan mengendarai sepeda dengan judul di bagian atas berbunyi ‘Dilan Wo Ai Ni 1983’.

“Saya ingin nulis Dilan 1983, yaitu saat Dilan masih berusia 12 tahun, di mana Dilan sempat tinggal bersama keluarganya di propinsi Timor Timur (sekarang negara Timor Leste) karena harus mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai tentara,” jelas Pidi Baiq dalam caption postingannya.

Pidi Baiq melanjutkan, di sana Dilan mengenal pasar Marcado Lama, Manatuto, Piquque, Baucau, gereja Santa Cruz, dan Xanana Gusmao, tokoh pemberontak Fretilin, pejuang kemerdekaan Timor Timur. 

 Dilan juga diceritakan bersekolah di SD desa Bairo Pite, sekolah negeri di belakangnya terdapat sungai Bebora.

“Tahun 1983, setelah satu setengah tahun di Timor Timur, Dilan kembali ke Bandung dan sekolah di SD tempat dulu dia sekolah,” jelas sang pengarang.

Dilan juga akan dikisahkan bertemu lagi dengan teman-teman lamanya, juga seorang teman baru bernama Mei Lien, murid baru enam bulan pindahan dari Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: