Sosok Pendiri Cotton Ink, 2 Sahabat Merintis Usaha hingga Sejajar Brand Internasional

Sosok Pendiri Cotton Ink, 2 Sahabat Merintis Usaha hingga Sejajar Brand Internasional

Sosok dua pendiri brand fashion ternama Cotton Ink, Ria Sarwono dan Carline Darjanto--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Cotton Ink bisa dikatakan sebagai salah satu brand fashion lokal yang telah mencapai kesuksesan di industri mode Tanah Air.

Kesuksesannya dapat terbukti dari dibukanya beberapa outlet yang berada di mal-mal besar di Indonesia yang didominasi seperti brand Internasional.

Namun kesuksesan tidak mungkin terjadi tanpa ada peran penting dari pendirinya, Ria Sarwono dan Carline Darjanto

Hubungan mereka bukan sekadar sebagai mitra bisnis saja. Lebih dari itu, keduanya adalah sahabat lama sejak duduk bersama di bangku SMP.

Semuanya bermula dari mimpi keduanya untuk menciptakan sebuah brand ready to wear lokal yang terdepan.

Pencapaian ini tidak hanya di dalam negeri, namun juga di kancah internasional berkat perjuangan kedua sahabat ini.

Dalam perjalanannya, Ria dan Carline saling bersinergi membawa Cotton Ink sebagai brand lokal yang pantas mendapat tempat di hati para pecinta fashion. 

Ria mengatur strategi pemasaran sebagai brand & marketing director. Sementara urusan desain mendesain berada di tangan Carline sebagai creative director.

BACA JUGA:Inilah Sosok Pinka Haprani, Cicit Bung Karno yang Jarang Diketahui Orang

BACA JUGA:Sosok Carina Joe, Penemu Vaksin AstraZeneca yang Disebut Ganjar saat Debat

Perjuangan Dua Sahabat

Bagi Ria, salah satu pendiri Cotton ink, yang paling membanggakan baginya adalah karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi pekerjaan bagi banyak orang melalui brand ini. 

Dari yang hanya berdua dengan sang sahabat, kini bisa mempekerjakan 75 karyawan. Jika dulu bekerja di tempat tidur, sekarang Cottonink sudah  memiliki tiga kantor dan banyak butik yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Meski keduanya bersahabat, Ria mengakui bahwa dia pernah berbeda pendapat dengan Carline dalam hal bisnis. Diakuinya, perdebatan pasti ada. Apalagi di awal-awal didirikannya Cottonink.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: