Mengenal scopophobia, Ketakutan Saat Ditatap Lawan Bicara, Ini Penyebab dan Pengobatannya

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Mungkin dari sebgain kita ada yang mengalami rasa ketakutan saat lawan bicara menatap matanya.

Fenomenan ini memang jarang sekali ditemui, namun pada beberapa kesempatan hal ini bisa terjadi pada sebagian orang.

Ternyata dalam istilah medis, orang yang merasa gelisah atau ada rasa ketakutan saat seseorang saling bertatapan mata atau ditatap dengan orang lain adalah penyakit scopophobia.

Bagi penderita scopophobia, ada rasa ketakutan saat ditatap oleh lawan bicara. Dan tingkat keparahannya bagi masing-masing penderita beragam.

Beberapa penderita mungkin hanya takut ketika ada orang asing yang menatap dalam waktu yang lama, sementara ada juga ada yang merasa ketakutan saat berkontak mata meskipun dengan orang yang dikenalnya.

Hal itu disebabkan, penderita scopophobia ini akan mengalami perasaan tertekan, tidak nyaman, bahkan takut ketika orang lain sedang memperhatikannya bahkan memeriksanya.

BACA JUGA:7 Metode Diet Murah dan Efisien dengan Minum Air Putih, Hasil Terbukti

BACA JUGA:4 Alasan Pria Sulit Terbuka pada Wanita

BACA JUGA:Ini Manfaat Latihan Otot untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Anda

Gejala Scopophobia

Berbeda dengan karakter introvert, orang yang mengalami scopophobia merasa melakukan kontak atau memiliki hubungan sosial membuat mereka merasa stres.

Sebab, orang dengan penderita scopophobia yakin orang lain akan merasa memperhatikan dan bahkan juga menghakiminya.

Berikut ini gejala yang dialami oleh penderita scopophobia:

• Perasaan malapetaka atau bahaya yang akan segera terjadi
• Merasakan kebutuhan untuk melarikan diri
• Berkeringat
• Gemetaran
• Palpitasi jantung
• Sesak napas
• Perasaan yang menyesakkan
• Merasa seolah-olah mereka tersedak
• Mual
• Ketidaknyamanan perut
• Nyeri dada atau ketidaknyamanan
• Merasa lemah
• Pusing
• Sakit kepala ringan
• Menggigil atau rasa panas
• Sensasi kesemutan
• Kehilangan kendali

Bagi penderita scopophobia, berada di lingkungan sosial sudah cukup memicu gejalanya. Dan beberapa orang dengan penderita ini akan lebih menghindar jika diajak untuk bersosialisasi. 

Sumber: