Ancaman Stok Pangan 2024, Bulog Datangkan 2 Juta Ton Beras Thailand dan India
Bulog datangkan 2 ton beras dari Thailand sebagai antisipasi krising pangan 2024-Foto : Ilustrasi/Bulog-
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Ancaman Stok beras awal tahun 2024 ini, sudah diantisipasi secara Pemerintah melalui Perum Bulog.
Antisipasi diberikan sebagai upaya berjaga-jaga seandainya, kebutuhan pangan meningkat kurun waktu tahun 2024 yang baru berjalan 15 hari ini
Caranya akhir tahun 2023 lalu, atau di penghujung bulan Desember telah dipastikan Indonesia mengimpor 2 juta ton beras dari Thailand dan India.
Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi dalam sebuah kesempatan Foto : Disway.id --
Jika tidak ada hambatan 2 juta ton beras Thailand itu, akan mulai datang di Januari ini.
Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan Pemerintah telah menugaskan Bulog untuk impor beras guna memastikan ketersediaan cadangan beras untuk tahun 2024.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi yang menyatakan, pemerintah telah menugaskan Bulog untuk impor beras guna memastikan ketersediaan cadangan beras untuk tahun depan.
- BACA JUGA:Cegah Gabah Keluar Pemprov dan Bulog Kerja Sama, Polda Gelar Rakor Pengamanan Pemilu
- BACA JUGA:Dampak Konflik di Laut Merah, Pengamat: Krisis Pangan dan Energi Global Berpotensi Terjadi
''Impor beras sebesar 2 juta ton untuk tahun 2024 dari kekurangan tahun 2023 yang mencapai 1,3 juta ton dan melihat ketidakpastian dengan kondisi ditahun depan, (tahun 2024, red), ''ungkapnya seperti dikutip dari Harian Disway. id Senin 15 Januari 2024.
Bayu Krisnamurti melanjutkan Indonesia saat ini membutuhkan 2 juta ton beras, impor untuk mengatasi ketidakpastian keterpenuhan pangan di tahun 2024 ini.
Tingkat ketidakpastiannya masih tinggi karena kita tidak tahu kondisi ke depan seperti apa. Mudah-mudahan kita bisa melewati proses politik dengan aman, sehingga tidak ada faktor geopolitik dalam negeri. Kegunaan logistik yang kita siapkan tujuannya untuk berjaga-jaga.
Bulog kata Bayu akan menggandeng Thailand untuk memenuhi kebutuhan beras, menggunakan skema Business to Business (B2B) dan Government to Government (G2G) dengan India.
Antisipasi kebutuhan pangan ini terasa sangat tepat, lebih-lebih pada pertengahan tahun 2024 ini, Indonesia akan menghadapi berbagai peristiwa besar.
- BACA JUGA:BI Ajak Diperindag Se-Indonesia tampilkan Pusat Informasi Harga Strategis Pangan Nasional di Web
Yang pertama Pesta Demokrasi Pilpres 2024 dan setelah itu akan disusul dengan ibadah ramadhan serta hari raya Idul Fitri, yang tentunya membutuhkan kesiapan pangan yang lebih banyak.
Selain itu, petani di Indonesia awal-awal tahun 2024 baru memasuki awal musim tanam, lantaran BMKG memprediksikan sudah muncul hujan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: