Indonesia dan Mesir Akan Pindah Ibu Kota, Ini Perbandingannya

Perbandingan Ibu kota baru Indonesia dan Mesir-Foto : Kolase IKN dan Mesir-
Proyek ini tidak hanya mencerminkan ambisi urbanisasi, tetapi juga menjadi tonggak dalam upaya transformasi dan modernisasi negara tersebut.
BACA JUGA:
- Resmi Dukung Prabowo-Gibran di Pemilu 2024, Khofifah: Saya Siap Patuhi Regulasi
- Kekuatan Militer Indonesia Bikin Amerika Serikat hingga Inggris Gemetar, Ini Faktanya!
Meskipun laju pengerjaan ibu kota baru melambat, tahap pertama telah menghasilkan pencapaian monumental.
Menara setinggi 70 lantai, gedung opera dengan lima aula, masjid besar, dan katedral terbesar di Timur Tengah menjadi bagian dari perubahan megaproyek ini.
Khaled Abbas dari ACUD menegaskan perkembangan signifikan, termasuk beroperasinya kereta listrik dari Kairo timur dan rencana monorel layang pada kuartal kedua tahun ini.
"Ada juga kereta listrik dari Kairo timur mulai beroperasi pada musim semi lalu dan monorel layang akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini," kata Khaled Abbas, Ketua Ibukota Administratif untuk Pembangunan Perkotaan (ACUD) dikutip dari Reuters, Kamis, 11 Januari 2024.
Sebanyak 100.000 unit rumah telah selesai, dengan 1.200 keluarga telah pindah. Pusat keuangan juga akan ikut merasakan perubahan ini dengan relokasi kantor pusat bank besar dan perusahaan bisnis pada kuartal-I 2024.
Pindahnya pegawai pemerintah pada bulan Juli mendatang akan menandai langkah lebih lanjut dalam transformasi ini.
Dengan biaya proyek fase kedua diperkirakan mencapai 250-300 miliar Pound Mesir, keseluruhan pembangunan akan terus berlanjut hingga 2027, menunjukkan tekad kuat dalam membangun infrastruktur yang mengubah wajah kawasan tersebut.
BACA JUGA:
- Cawapres Gibran Disorot The New York Times: Demokrasi atau Dinasti?
- Temuan Masalah Boeing 737 Max 9 dari Baut hingga Jendela Copot saat Penerbangan
ACUD berencana melepas 5-10% sahamnya di bursa pada akhir 2024 untuk mendukung biaya pembangunan yang tinggi.
Dalam penjualan ini, mereka berharap dapat mengumpulkan dana sebesar 150-200 miliar Pound Mesir atau sekitar Rp 75-100 triliun.
Keputusan untuk masuk ke pasar saham direncanakan dalam waktu enam bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: