Cawapres Gibran Disorot The New York Times: Demokrasi atau Dinasti?
The New York Times soroti Cawapres Gibran 6 Januari 2024-Foto : Tangkapan Layar/New York Times-
Meskipun Presiden Jokowi sebelumnya menegaskan ketidakinginannya untuk mentransfer kekuasaan kepada keluarganya, kenyataannya berbeda.
Dua putra, Kaesang dan Gibran, bersama menantu (Bobby Nasution), telah memasuki dunia politik, menimbulkan perbincangan tentang dinasti politik dan dinamika kekuasaan di Indonesia.
Kaesang Pangarep, putra termuda Presiden Indonesia pun mencuri perhatian di dunia politik pada bulan September ketika bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia.
"Pada September, putra termuda presiden, Kaesang Pangarep, 28, bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia. Dua hari kemudian, ia diangkat sebagai pemimpin," tulis the New York Times.
Dua hari setelah keanggotaannya, Kaesang diangkat sebagai pemimpin partai. The New York Times melaporkan peristiwa ini dengan menyoroti gaya unik Kaesang yang membawa sebuah boneka beruang ke pertemuan resmi partai.
Dalam wawancara dengan reporter, Kaesang mengungkapkan bahwa boneka itu adalah hadiah dari istrinya.
"Sebagai ketua partai, Mr. Kaesang menarik perhatian dengan membawa sebuah teddy bear ke pertemuan-pertemuan resmi. Ia berkata ke reporter bahwa beruang itu adalah hadiah dari istrinya."
BACA JUGA:
- Capaian Target di Atas Rata-rata, Penanganan Sengketa di BPN Depok Tembus 99,66 Persen
- Deklarasi Dukungan, Ketum DPP Pujakesuma Jambi: Prabowo Orang Paling Ikhlas untuk Bangsa dan Negara
Tindakan Kaesang yang tidak konvensional, seperti membawa teddy bear, menunjukkan pendekatannya yang berbeda dalam berpolitik.
Sorotan media terhadap gaya dan kepemimpinan Kaesang menunjukkan bahwa setiap langkahnya menjadi perhatian publik.
Sebagai ketua partai, Kaesang Pangarep menciptakan narasi politik yang menyegarkan dan unik, menciptakan diskusi di seputar pendekatan baru dalam dunia politik Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: