Rizal Ramli Wafat, Penyakit Ini Diduga Jadi Penyebab Kematiannya

Rizal Ramli Wafat, Penyakit Ini Diduga Jadi Penyebab Kematiannya

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Kabar meninggalnya Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, diungkap staf Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso.

Rizal Ramli menghembuskan nafas terakhir di usianya yang ke-69 tahun, Selasa pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Rizal Ramli dikabarkan meninggal karena sakit kanker pankreas yang baru diketahui belakangan ini.

BACA JUGA:Ada WNI dalam Insiden Pesawat Japan Airlines Terbakar? Ini Penelusuran KBRI Tokyo

Kabar meninggalnya almarhum disampaikan pihak keluarga dalam pesan Whatsapp yang diterima, Selasa 2 Januari 2024 malam. 

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” tulis keterangan resmi pihak keluarga.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi tersebut diserang kanker pankreas stadium akhir.

Selama dua bulan terakhir Rizal dirawat dan tak ingin diketahui publik.

BACA JUGA:

Melansir dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 10 Desember 1954. Dia merupakan mantan aktivis mahasiswa yang menjadi pakar ekonomi.

Rizal Ramli merintis jalan hidup dengan susah payah. Sebagai anak yatim-piatu, ia mesti membiayai sendiri kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Tekanan hidup itu justru mendekatkan dirinya dengan problematika masyarakat.

Pada 1978, ia ikut dalam gerakan menentang pemilihan kembali Soeharto sebagai presiden. Kejadian itu memberinya ruang di sel selama 18 bulan.

Lepas dari penjara, Rizal Ramli banyak meniti pendidikan di luar negeri. Ia memperoleh gelar doktor dari Boston University dan sejurus kemudian memutuskan pulang ke tanah air.

Di Indonesia, Rizal mendirikan Econit (1992). Sebuah lembaga pengkajian ekonomi. Dari Econit inilah, Rizal menuai reputasinya. Ia banyak mengkritisi kebijakan pemerintah yang dirasakan tidak fair bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: