Penikmat Vape, Waspada 3 Bahaya Berikut Ini
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Vape, atau rokok elektronik, sudah menjadi tren dan populer di kalangan perokok di seluruh dunia.
Diklaim sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan rokok tradisional, vape telah menarik perhatian banyak orang. Namun masih banyak yang tidak kita ketahui tentang efek jangka panjang dari vape.
Para ilmuwan percaya bahwa beberapa bahan yang ada di dalam uap vape bisa berbahaya bagi paru-paru.
Salah satu contohnya adalah perasa vape. Beberapa perasa vape mungkin aman untuk dimakan tapi tidak untuk dihirup. Ini karena saluran pencernaan memiliki cara yang berbeda untuk memproses zat daripada paru-paru.
Efek jangka panjang lain yang belum diketahui adalah dampak vape terhadap otak, terutama pada anak-anak dan remaja yang otaknya masih berkembang.
BACA JUGA:
- 5 Manfaat Buah Mengkudu Bagi Kesehatan Tubuh, Bagus Nih untuk Para Perokok Berat!
- Manfaat Berhenti Merokok: Menjaga Kesehatan dan Hidup Lebih Berkualitas
Vape dapat mengganggu perkembangan otak dan memengaruhi fungsi kognitif, seperti memori, belajar, dan konsentrasi. Vape juga bisa memicu gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan psikosis.
Namun, ada kekhawatiran berkembang tentang efek jangka panjang vape terhadap kesehatan manusia. Dalam artikel radarpena ini, kita akan mengeksplorasi beberapa efek jangka panjang vape yang telah menjadi perhatian.
Efek Jangka Panjang Vape
Banyak orang yang berpikir bahwa vape lebih aman daripada rokok biasa, tapi apakah itu benar? Berikut adalah lima fakta menyeramkan tentang vape yang perlu kamu ketahui.
1. Kerusakan Paru-Paru
Salah satu efek jangka panjang yang umum dikaitkan dengan vape adalah kerusakan pada paru-paru. Saat menghisap uap dari vape, kita tidak hanya menghirup nikotin, tetapi juga berbagai bahan kimia dan logam berat lainnya.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit paru-paru, seperti bronkitis kronis, asma, dan pneumonia.
Partikel-partikel halus dari vape juga dapat mengiritasi jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan.
Ini menunjukkan bahwa pengguna vape memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan pernapasan jangka panjang.
Selain kerusakan paru-paru, vape juga dapat memiliki pengaruh negatif terhadap sistem kardiovaskular.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: