Waspadai Pelambatan! Bank Dunia Ramal Ekonomi Indonesia 2024-2026 Diproyeksi Tumbuh 5 Persen
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Pertumbuhan ekonomi Indonesia seolah tidak pernah habis untuk dikupas. Bagaimana tidak sebagai sebuah negara besar Indonesia tergolong negara yang sukses dalam mempertahankan laju pertumbuhan ekonominya.
Di tengah kondisi dunia yang serba sulit baik karena perang, bencana alam maupun ketidak stabilan politik, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga.
Bahkan Bank Dunia (World Bank) baru-baru ini telah mengeluarkan ramalan terbaru, terkait kondisi ekonomi Indonesia yang stabil jelang masuk tahun baru 2024 yang hanya menyisakan beberapa hari ke depan.
Bank Dunia tidak main-main dalam mencermati pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kurun 2024 hingga 2026 nanti akan terus mengalami pertumbuhan 5 persen
Laporan paling anyar terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga (3) tahun ke depan tersebut di publikasikan dalam sebuah laporan yang diberi judul Indonesia Ecomic Prospects Desember 2023.
BACA JUGA:Skandal Daihatsu, Toyota Motor Corp Jepang Hentikan Pengiriman Mobil ke 4 Negara Ini
BACA JUGA:Prediksi Manchester United Vs Aston Villa Premier League 2023-24, H2H serta Live Streaming
BACA JUGA:Gibran: Meski Digempur Resesi Global Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mampu Bertahan di 5 Persen
Laporan tersebut jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti kurang lebih Prospek Ekonomi Indonesia Desember 2023.
Dari laporan itu menyebutkan Proyeksi Ekonomi Indonesia tetap akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif alias baik di masa depannya. Hanya saja masih dari laporan tersebut, ancaman dari risiko perlambatan tetap ada dan nyata.
''Laporan tersebut menuliskan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9 persen pada 2024-2026. ''tulisa laporan tersebut beberapa waktu lalu
Masih di dalam laporan itu, diuraikan beberapa hal yang menjadi pemicu hingga pelambatan terjadi adalah normalisasi harga komoditas unggulan Tanah Air, Juga karena terjadi kemorosotan harga komiditas unggulan.
Semua itu bisa memunculkan pelebaran defisit alias defisit yang membengkak pada defisit neraca berjalan. Defisit Transaksi Neraca Berjalan, akan terus melebar dengan bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: