Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Strategi Debat Gibran

Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Strategi Debat Gibran

"Pada saat debat yang menarik adalah ketika Gibran ini memulai untuk maju-maju ke depan melewati podium, ada pesan khusus enggak sih yang ingin disampaikan oleh Gibran saat itu? Kalau kita mengatakan orang-orang Solo, kita membahas mengenai cross cultural communication challenge ya, orang-orang Solo itu sama seperti orang Jepang bahwa dalam budayanya, mereka dilarang untuk menyatakan ekspresi mereka secara vulgar," ucapnya dalam acara "Editor’s Uncut" yang ditayangkan oleh YouTube Metro TV.

BACA JUGA:

Kinestetik dan Pengaruh Pendidikan Internasional Gibran

Monica mengeksplorasi dimensi kinestetik dalam kepribadian Gibran, mengaitkannya dengan pengalaman pendidikan internasionalnya di Singapura dan Australia. 

Pendekatan ini melibatkan pemahaman bahwa keaktifan Gibran mungkin dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan yang lebih terbuka dan beragam di luar negeri.

Monica merinci, "Jadi kalau kita katakan bahwa ini yang menjadi budaya dari Mas Gibran tapi kok ternyata tidak diikuti begitu ya, sehingga saya berasumsi bahwa Gibran adalah orang yang kinestetik sehingga sulit untuk diam di satu tempat. Mungkin hal tersebut disebabkan karena pengaruh dari Gibran yang pernah bersekolah di luar negeri seperti Singapura dan Australia, ini yang membuat Gibran lebih ekspresif secara makronya."

 

Senyum dan Budaya Salaman yang Kerap Kali Ditunjukkan Gibran

Analisis mikro ekspresi pada senyum Gibran menyoroti dimensi yang sangat penting dalam komunikasi nonverbal. Senyuman dianggap sebagai ekspresi wajah yang mencerminkan perasaan dan sikap seseorang. 

Dalam konteks Gibran, senyumnya tidak hanya menjadi ekspresi kegembiraan, tetapi juga menandakan sopan santun dan apresiasi.

BACA JUGA:

Pentingnya momen salaman dalam budaya Indonesia, khususnya di Jawa Tengah atau Solo, menambah kompleksitas analisis mikro ekspresi. 

Sikap penghormatan yang ditunjukkan oleh Gibran melalui posisi menunduk saat bersalaman menggambarkan budaya sopan santun yang kental. 

"Kemudian secara mikro, salah satunya soal senyum tadi yang sudah disampaikan. Kemudian ada juga momen ketika Gibran bersalaman, posisi yang Gibran tunjukkan adalah posisi menunduk, itu ada pesan khusus atau bagaimana, ya?" lanjutnya.

Bahkan dalam situasi debat capres, Gibran menonjolkan penghormatan dengan berdiri terlebih dahulu, memberikan ruang untuk lawan bicara, dan menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: