Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Strategi Debat Gibran

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Gibran Rakabuming menjadi sorotan dalam debat cawapres, terutama ketika disebut berhasil menaklukkan lawan dengan strategi yang efektif. 

Dalam analisis mikro ekspresi oleh Monica Kumalasari, pakar tersebut mengungkapkan bahwa Gibran menggunakan gestur dan ekspresi wajah secara cerdas. 

Ekspresi Gibran dalam debat cawapres lalu dideteksi sebagai tanda kepercayaan diri dan keterampilan berkomunikasi yang kuat.

Dikutip Radarpena dari kanal YouTube Metro TV, Monica Kumalasari menyajikan analisis mendalam terkait ekspresi dan gerak-gerik Gibran. 

Gestur tangan dan ekspresi wajahnya dipelajari untuk mengungkapkan strategi debat yang diterapkan. Hasil analisis ini mendukung perbincangan hangat seputar performa cawapres nomor urut 2. 

Dengan demikian, Gibran Rakabuming berhasil menarik perhatian publik melalui kepiawaiannya dalam menggunakan mikro ekspresi untuk mengkomunikasikan pesan dan menciptakan dampak positif dalam debat cawapres.

BACA JUGA:

• Gibran: Meski Digempur Resesi Global Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mampu Bertahan di 5 Persen
• Media Asing Soroti Penampilan Gibran saat Debat Cawapres, Begini Katanya

Langkah Maju Gibran dan Cross Cultural Communication Challenge

Monica Kumalasari membuka percakapan dengan penuh perhatian, khususnya ketika Gibran tiba-tiba maju ke depan dan melintasi podium. 

Momen ini mengundang pertanyaan mendalam tentang pesan yang ingin disampaikan oleh Gibran. 

Dalam konteks budaya Solo dan Jepang, Monica memberikan sorotan pada tantangan komunikasi lintas budaya.

Gibran mungkin ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya ekspresi tanpa melanggar norma budaya setempat. 

Dalam budaya Solo dan Jepang, di mana ekspresi vulgar dianggap tidak pantas, langkah maju Gibran melewati podium bisa menjadi simbol toleransi dan pemahaman terhadap perbedaan budaya. 

Mungkin, melalui tindakan ini, Gibran ingin menunjukkan bahwa dia dapat berkomunikasi dengan hormat, mengatasi batasan-batasan budaya, dan menciptakan dialog yang menghargai nilai-nilai lokal.

Sumber: