Perang Palestina dan Ukraina, Presiden Jokowi: 'Tak Patuhi Aturan Internasional'

Perang Palestina dan Ukraina, Presiden Jokowi: 'Tak Patuhi  Aturan Internasional'

JAKARTA,RADARPENA,CO.ID -Presiden RI ke-7 Ir. Joko Widodo punya statement cerdas terkait tragedi kemanusiaan berupa Perang Palestina dan Ukraina yang belum menemui titik akhir.

Perang sengit antar kedua pihak tersebut kata Presiden imbas  tidak dipatuhinya Hukum Internasional (HI).

Dari statement singkat namun penuh makna tersebut, Jokowi seakan ingin mengatakan jika aturan-aturan internasional beserta hukum-hukumnya itu dipatuhii maka, konflik yang terjadi di negara yang sedang bertempur tersebut bisa berkurang atau bahkan mungkin berhenti sama sekali.

Oleh karenanya Presiden yang sukses menjalani kepemerintahan selama dua periode tersebut, mengajak seluruh negara-negara yang tergabung dalam perhimpunan Bangsa-bangsa se-Asia Tenggara  (ASEAN), dan  Jepang untuk  menghormati aturan yang dimaksud.

Penegasan Jokowi tersebut dia sampaikan saat melakukan lawatan ke Negara Matahari terbit Jepang, sekaligus t memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAAN-Jepang di Hotel The Okura, Tokyo pada hari Minggu 17 Desember 2023 waktu setempat. 

Lebih jauh Jokowi mengajak seluruh peserta yang hadir harus mencegah konflik terbuka di Kawasan dengan cara mematuhi hukum dan aturan internasional, termasuk United Nation's Convention on the of the sea (UNCLOS) yang disebut juga Konvensi Hukum Laut Internasional atau Hukum Perjanjian Laut 1982 dan norma-norma kawasan.

BACA JUGA:Jokowi Akan Bahas Pengungsi Rohingya di KTT ASEAN

BACA JUGA: Jokowi Bertemu PM Jepang, Ini yang Dibahas

BACA JUGA:Diresmikan Jokowi: Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jadi Pasar Tradisional Terbesar di Indonesia

Bukan hanya, Presiden Indonesia yang kaya segudang prestasi tersebut, juga mendorong sentralitas ASEAN sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas kawasan yang harus dijaga dengan baik, serta dari masa -masa sudah teruji keamanannnya. Selain itu pula dukungan negara Jepang, sebagai negara mitra dari negara-negara yang begabung dalam ASEN itu terus tetap dibutuhkan.

''Termasuk dalam penyelesaian isu Mynamar melalui pelaksanaan mekanisme troika, ''paparnya.

Presiden RI tersebut, sangat yakin, upaya bersama perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara dalam ASEAN dan Jepang dapat mencapau tujuan untuk menuju keamanan, stabilitas dan kesejahteraan bersama di Kawasan. 

Jokowi lantas mengajak untuk terus memperkuat kolaborasi dan kerjasma untuk  kemakmuran dan kesejahteraan semua rakyat kita ini. Pada kesempatan lawatan dan perayaan KTT 50 tahun persahabatan dan kerjasama ASEAN-Jepang itu, turut mendampingi Presiden yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang Heri Akhmadi menemani rombongan Presiden Jokowi. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: