DPR AS Buka Penyelidikan Resmi Pemakzulan Terhadap Joe Biden: Ingin Digulingkan!

DPR AS Buka Penyelidikan Resmi Pemakzulan Terhadap Joe Biden: Ingin Digulingkan!

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, yang saat itu dikuasai oleh Partai Republik, pada Rabu memutuskan untuk membuka penyelidikan resmi pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden

Langkah ini dipicu oleh skandal kesepakatan internasional kontroversial yang melibatkan putranya, Hunter Biden

Meskipun Partai Republik belum menyajikan bukti konkret terkait korupsi oleh Presiden Biden, DPR berusaha menggulingkannya.

Joe Biden mengecam upaya DPR, menyebutnya sebagai tindakan "tidak berdasar." 

Namun, proses pemakzulan di DPR menciptakan platform baru bagi Partai Republik untuk menyerang Biden, terutama dalam kampanye pemilihan kembali pada 2024. 

Meskipun peluang pemakzulan di Senat yang dikuasai oleh Partai Demokrat tampak kecil, DPR berpotensi memanfaatkan situasi ini untuk menciptakan narasi yang merugikan bagi Biden.

BACA JUGA:

Penyelidikan pemakzulan juga dianggap sebagai strategi untuk mengalihkan perhatian dari persidangan pidana federal yang dihadapi oleh penantang politiknya, Donald Trump

Dengan demikian, proses pemakzulan tidak hanya mencerminkan pertarungan politik antarpartai, tetapi juga menjadi alat untuk memanipulasi opini publik dalam pemandangan politik yang semakin kompleks di Amerika Serikat.

Pemungutan suara 221 berbanding 212 mencerminkan polarisasi politik yang tajam di Amerika Serikat. 

Dalam proses ini, anggota Partai Republik dan Demokrat menunjukkan kesetiaan partai yang kuat, dengan sedikit ruang untuk divergensi. 

Kontroversi muncul ketika kalangan konservatif menyalahkan Hunter Biden atas dugaan "perdagangan pengaruh" di Ukraina dan China, meskipun insiden tersebut terjadi sebelum Joe Biden menjadi presiden.

Gedung Putih bersikeras bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh Hunter Biden, mempertahankan bahwa tuduhan tersebut bersifat politis. 

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: