Dr Tifa Sindir Gibran Rakabuming Usai Meminta Maaf atas Aksi Kontroversialnya di Debat Perdana Capres
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, menjadi pusat sorotan setelah aksi menyemangati pendukungnya saat debat perdana calon presiden (capres).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari, menyoroti perilaku tersebut, menyatakan bahwa tindakan Gibran Rakabuming tersebut tidak seharusnya dilakukan.
Hasyim Asy'ari menegur Gibran, mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap tindakan tersebut.
Gibran merespons teguran tersebut, meminta maaf saat diwawancarai oleh awak media pada 14 Desember 2023.
"Saya mohon maaf sebelumnya," ujar Wali Kota Solo tersebut, menunjukkan kesediaannya menerima tanggapan dan kritik.
Gibran menyatakan kesiapannya untuk menerima teguran dan evaluasi dari KPU terkait tindakannya.
BACA JUGA:
- KPU Beri Teguran Keras atas Aksi Kontroversial Gibran Rakabuming saat Debat Pilpres 2024
- Gibran Rakabuming Respon Kandungan Gula dalam Susu UHT Bagi Anak, Dokter Tifa: Tak Layak Jadi Sumber Gizi!
- Profil dan Biodata Valerina Daniel: Moderator Debat Capres 2024 Perdana dengan Pendidikan dan Karier Mentereng
"Ya semua teguran dan evaluasi kami terima," tambahnya.
Meskipun telah meminta maaf, Gibran tidak luput dari komentar negatif dari publik. Salah satunya datang dari dr Tifa, yang selama ini dikenal sebagai kritikus Gibran.
Melalui media sosial X (dahulu Twitter), dr Tifa memberikan sindiran tajam, menyarankan bahwa kebodohan dapat diperbaiki melalui pendidikan yang benar dan interaksi dengan orang-orang cerdas.
"Bodoh bisa diupgrade dengan sekolah di sekolah yang bener, baca buku, bergaul dengan orang-orang cerdas," tulis akun X @DokterTifa dikutip Radarpena, Kamis, 14 Desember 2023.
Namun, dr Tifa juga menyatakan bahwa mengubah karakter sulit dilakukan, terutama jika karakter tersebut dianggap "katrok."
"Tapi mengubah karakter itu sulit. Bawaan lahir. Apalagi karakter Katrok," tutupnya.
Komentar dr Tifa mencerminkan pandangan negatif sebagian masyarakat terhadap Gibran, yang dianggap memiliki karakter yang sulit diubah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: