Mahfud MD Minta Bakamla Patroli Cegah Pengungsi Rohingya Masuk Indonesia

Mahfud MD Minta Bakamla Patroli Cegah Pengungsi Rohingya Masuk Indonesia

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengeluarkan pernyataan yang meminta Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk melakukan patroli guna mencegah datangnya para pengungsi Rohingya ke Indonesia

Mahfud berharap bahwa para pengungsi tersebut tidak masuk ke wilayah Indonesia, dan Bakamla diinstruksikan untuk tetap melakukan koordinasi dan patroli di laut.

Dalam hal ini, Bakamla akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut (AL) dalam melakukan patroli di beberapa titik yang dianggap rawan. 

Tujuannya adalah mengawasi pergerakan kapal-kapal yang mencurigakan dan mencegah penyelundupan serta pemindahan pengungsi Rohingya.

Menurut Mahfud, pemerintah saat ini fokus pada pencegahan agar para pengungsi tidak masuk ke wilayah Indonesia. 

BACA JUGA:

Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk membantu para pengungsi Rohingya antara lain berkoordinasi dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Langkah ini dilakukan untuk mencari solusi bagi nasib para pengungsi yang berada di Indonesia.

Selain itu, Mahfud juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berkoordinasi dengan daerah-daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau untuk membahas alternatif tempat pengungsian bagi Rohingya. 

Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menghindari penumpukan pengungsi Rohingya di satu lokasi.

Menkopolhukam juga menegaskan bahwa semua upaya yang dilakukan berdasarkan rasa kemanusiaan. 

Pemerintah Indonesia menganggap Rohingya sebagai isu kemanusiaan yang harus ditangani dengan penuh empati dan rasa kemanusiaan. 

Mahfud menyatakan bahwa Indonesia tengah mencari jalan untuk memberikan solusi bagi para pengungsi Rohingya.

BACA JUGA:

Pada hari ini, Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), Laksamana Madya TNI Irvansyah, terlihat meninggalkan kantor setelah rapat yang membahas tentang pengungsi Rohingya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: