Susul Singapura, Malaysia Alami Lonjakan Signifikan Kasus Covid-19 Hingga 57 Persen
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kementerian Kesehatan Malaysia mengabarkan kasus Covid-19 mengalami lonjakan signifikan hingga 57.3 persen dalam waktu sepekan.
Melalui media lokal, Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr. Muhammad Radzi Abu Hassan menjelaskan bahwa kasus mingguan Covid-19 yang terdeteksi melampaui seribu kasus, sejak pekan epidemiologi ke 41 (ME41/2023) hingga ke-47 (ME47/2023). Dengan rate peningkatan berkisar antara 7.1 sampai 57.3 persen.
“Dilaporkan delapan klaster aktif Covid-19 dengan total 121 kasus. Jumlah kumulatif klaster yang dilaporkan sebanyak 7.248 klaster. Mayoritas laporan merupakan klaster yang melibatkan sektor pendidikan,” kata Abu Hasan dalam keterangannya.
BACA JUGA:Epidemi Pneumonia di China Dikhawatirkan Mengulang Sejarah Pandemi Covid
BACA JUGA:Bukan Demam Dan Batuk, Inilah Gejala Baru Covid-19 Varian Pirola
Dalam kasus ini mayoritas dialami oleh pasien yang berusia 20-40 tahun dengan 98 persen menunjukan gejala ringan. Dari laporan beberapa rumah sakit, tingkat penerimaan pasien Covid-19 ke fasilitas kesehatan meningkat yang awalnya 2 persen ME46/2023 menjadi 2.9 persen per 100 ribu penduduk selama ME47/2023
Berdasarkan laporan saat ini, pasien yang dirawat di ICU sebesar 0.4 persen sedangkan tempat tidur non-kritis sebesar 0.9 persen. Sehingga total ada sebanyak 28.102 kasus kumulatif Covid-19 yang dikategorikan sebagai Variant of Concern (VoC) sebanyak 27.297 kasus dan Variant of Interest (VoI) sebanyak 805 kasus.
SubVarian Covid BA.2.86
Sebelumnya pada Juli 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan kemunculan subvarian Omicron baru yakni BA.2.86. Dimana menurut Abu Hassan varian ini tergolong Variant of Interest (VoI) dan sudah dilaporkan terjadi di 46 Negara.
Hanya saja, tidak terlihat perubahan klinis dan tingkat keparahan yang perlu dikhawatirkan akibat varian baru ini.
"Di Malaysia, saat ini sudah ada dua kasus BA.2.86 yang dilaporkan," katan Abu Hassan.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 di Singapura Semakin Melonjak Tinggi Akibat Varian EG5
BACA JUGA:Virus Singapura Flu Bahaya Bagi Anak, Ini Tips Penanganannya
Pasien yang dilaporkan mengalami varian baru tersebut sedang dalam pemantauan dengan menjalani warat jalan dan hingga kini masih dalam kondisi yang stabil. Belum ada gejala yang nampak dari dampak Subvarian Omicron BA.2.86 ini.
Abu Hassan juga menghimbau kepada masyarakat dan khusus para tenaga kesehatan (Nakes) untuk semakin waspada. Bagi para Nakes dihimbau untuk memantau pasien dengan gejala pernapasan akut, terutama pada kelompok dengan kategori resiko tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: