Pemprov Depok Gelar Pelatihan Bahasa Jepang dan Budaya Kerja Bagi Pelajar

Pemprov Depok Gelar Pelatihan  Bahasa Jepang dan Budaya Kerja Bagi Pelajar

Selain itu juga akan dilatih dasar-dasar tertentu diberikan selama 1 bulan di jepang.

Budaya kerja juga diberikan walaupun seharusnya diberikan bukan saat di SMK namun justru sejak dari paud.

Kalau di luar negeri khususnya di jepang budaya kerja diterapkan sedini mungkin.

Sidik Mulyono bercerita saat ia bersama istri di kota Tokyo melihat seorang anak jatuh lalu dibantu namun orang tua si anak marah karena seharusnya dibiarkan berdiri sendiri jangan di bantu.

Namun, beliau tetap mengapresiasi budaya kerja yang kini diajarkan di SMK karena walaupun dikatakan telah terlambat namun tetap lebih baik sudah memikirkan dan menerapkan penanaman budaya kerja yang baik.

Masih banyak para pekerja yang bekerja hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja.

Karena dengan budaya kerja yang maksimal maka perusahaan akan maju beriringan dengan usaha pekerja.

Sementara itu pihak PT. Japan Indonesia Economic Center (PT. JIAEC) mengungkapkan Alumni magang jepang sudah lebih dari 100 orang asal Depok dan mayoritas melanjutkan bekerja di jepang.

Jumlah yang direkrut sesuai dengan yang dibutuhkan, dikawal dari keberangkatan hingga kepulangan sehingga tidak perlu khawatir.

Secara nasional orang Indonesia yang bekerja di Jepang hanya 39.000 orang masih kalah dari Vietnam.

Akan ada Pembimbing teknis dan pembimbing bahasa di jepang.

Menurut riset negara di dunia bahwa di Jepang merupakan 10 negara teraman di dunia bagi perempuan.

Disnaker kota Depok menginformasikan bahwa pada tahun 2024 akan memberikan beasiswa bagi 100 orang lulusan SMK untuk magang ke Jepang.

Semoga rencana dan usaha ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Depok dengan signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: