Citigroup Bocorkan Nasib Citibank di Indonesia

Citigroup Bocorkan Nasib Citibank di Indonesia

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Citigroup Global sudah melakukan pemutusan hak kerja (PHK) besar-besaran pada hari Senin, 20 November 2023 kemarin. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi terbesar dalam dua dekade ini.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi membenarkan bahwa Citigroup memang sedang menjalani proses restrukturisasi dan reposisi global. Meski begitu, dirinya menjamin kondisi yang terjadi di Citigroup global ini tidak berdampak signifikan di Indonesia. 

“Jadi memang itu ada pengumuman beberapa repositioning dan restrukturisasi untuk global dan itu impact-nya belum begitu terasa di Indonesia,” katanya.

Sebaliknya, Batara menegaskan bahwa di Indonesia, Citi masih berkomitmen untuk terus tumbuh. Bahkan, dirinya yakin walau ada perubahan signifikan di tingkat global, operasi dan kinerja Citigroup di Indonesia masih tetap solid dan dapat terus berkembang.

BACA JUGA:

Adapun, pengalihan atas bisnis consumer banking Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) kepada PT Bank UOB Indonesia telah efektif berlaku sejak Sabtu, 18 November 2023.

Saat ini, Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) melakukan refocusing bisnis, di mana perusahaan akan fokus dalam bisnis Institutional Banking, usai menjual sebagian lini bisnis, yakni consumer banking kepada Bank UOB Indonesia.

Batara mengatakan, ke depannya, Citibank Indonesia akan mengembangkan lini bisnis, seperti investment banking, corporate banking, commercial banking, transaction banking, market & treasury, custody hingga security services. 

Jadi akan ada dua tiga produk baru. Citibank juga meluncurkan beberapa produk baru untuk global transaction banking dalam memfasilitas multinasional bisnis yang beroperasi di seluruh dunia, sehingga global company bisa ter-connect dan menjadi real time pada 2024.

Dampak Citigroup Global  

Dari salah satu keterangan sumber mengatakan proses restrukturisasi global itu diberi nama sandi Proyek Bora-Bora. Namun demikian, proses restrukturisasi itu disebutkan masih dalam tahap awal. 

Saat ini Citi disebut-sebut tengah melakukan tinjauan secara top-down terhadap struktur organisasinya. Tinjauan itu dilakukan kepada sekitar 1% karyawannya di bank tersebut, atau sekitar 2.400 pekerjaan dari total 240.000 pekerjaan. 

CEO Citi Jane Fraser, yang mengumumkan restrukturisasi pada September sendiri telah mengatakan kepada stafnya bahwa bank tersebut diperkirakan menyelesaikan restrukturisasi dan mengakibatkan PHK pada akhir Maret 2024.  

Fraser menyebutkan laporan langsungnya pada saat pengumuman awal, dan para eksekutif tersebut sebelumnya telah mengumumkan sekitar seratus orang yang akan menjalankan berbagai lini bisnis bank tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: