Desakan Negara Muslim ke Israel, Iran Paksa Embago Minyak
JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Kondisi Palestina semakin memburuk belakangan ini, dan baru baru ini salah satu rumah sakit Palestina kembali dibom oleh negara Israel. Sejak dulu masalah Palestina dengan Israel tidak pernah selesai, dan kali ini masalah tersebut semakin membesar sehingga menimbulkan banyak pihak yang akhirnya turun tangan mengatasi masalah ini.
Meskipun begitu, masih ada banyak negara negara yang berada di pihak Israel, negara negara zionis ini berasal dari barat, Eropa, bahkan Timur Tengah. Salah satu alasan mengapa negara Arab dan Timur Tengah masih berada di kubu Israel, tak lain karena adanya kerja sama dan kontrak yang terjalin antara negara tersebut, salah satunya kerja sama Ekspor Impor.
Meski begitu, beberapa negara tetangga mulai mengambil langkah untuk berpihak ke Palestina, salah satunya Iran.
Mengutip Iran International, Presiden Iran Ebrahim Raisi, mendesak negara-negara Islam untuk meluncurkan sanksi terhadap Israel. Ia juga memuji kelompok Hamas yang berperang dengan Israel.
Selain itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah, Ali Khamenei meminta negara-negara Muslim lain di sekitar untuk menghentikan ekspor minyak dan makanan ke Israel.
Hal ini disebabkan langkah Tel Aviv yang terus melancarkan serangan ke wilayah Gaza, Palestina, dalam perlawanannya melawan kelompok milisi Hamas.
“Pengeboman di Gaza harus segera dihentikan… jalur ekspor minyak dan pangan ke rezim Zionis harus dihentikan,” kata Khamenei dalam pidatonya kepada sekelompok mahasiswa di Teheran, menurut media pemerintah Iran.
BACA JUGA:
- 6 Alasan Umat Muslim Indonesia Wajib Mendukung Palestina Menurut Ustadzah Okky Setiana Dewi
- Daftar 7 Negara Pendukung Palestina : Ternyata Salah Satunya Negara China
Meski terus memberikan tekanan terhadap Israel, wacana Iran dalam mengembargo pengiriman minyak ke Negeri Yahudi ini ditentang negara-negara muslim di kawasan sekitar.
Tak hanya itu, usulannya juga ditolak negara-negara Arab dan Muslim terkait penetapan militer Israel sebagai organisasi teroris dan pemutusan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv kepada negara Arab yang memilikinya.
Hingga saat ini, korban sipil yang tewas akibat serangan Israel di Gaza telah mencapai lebih dari 10 ribu jiwa.
Ini membuat beberapa proksi Iran di wilayah itu seperti Hizbullah dan Houthi melancarkan serangan ke arah Tel Aviv.
Selain penolakan terhadap usulan Iran, negara negara Arab dan muslim alih alih mendorong untuk mencari solusi lain agar negara Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan, satu dengan yang lain. Sangat berbanding terbalik dengan pandangan Iran yang menganggap Israel seharusnya tidak pernah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: