Kemenlu Palestina Serukan Intervensi Internasional Usai Israel Serbu Rumah Sakit Al Shifa

Kemenlu Palestina Serukan Intervensi Internasional Usai Israel Serbu Rumah Sakit Al Shifa

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Pasukan Israel menyerang Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza. Karena itu, Palestina akhirnya serukan intervensi internasional atas serangan Israel ini. 

Menurut laman Al Jazeera, seorang ahli bedah di Rumah Sakit Al Shifa, Dr Ahmed El Mokhallalati, mengatakan tentara Israel kini berada di dalam kompleks rumah sakit Al Shifa. Dia mengatakan, suara tembakan dan ledakan terdengar di mana-mana.

Ia pun melihat tank-tank serta buldoser berada di halaman pusat Rumah Sakit Al Shifa, lanjut Dr Ahmed El Mokhallalati.

Saksi mata lainnya bernama Khader Al-Zaanoun, dilansir BBC, mengatakan bahwa tentara Israel menggunakan granat asap dalam menyerbu rumah sakit tersebut. Al-Zaanoun juga melaporkan adanya tank di kompleks rumah sakit.

Banyaknya tank yang dilihat Khader Al-Zaanoun yakni ada 6 tank serta 100 lebih tentara komando. Komplotan tentara tersebut memasuki unit gawat darurat utama dengan menggunakan masker sembari teriak "jangan bergerak! Jangan bergerak!"

BACA JUGA:

Israel Klaim Serbuannya ke RS Al-Shifa Targetkan Hamas

Pada Rabu, 15 November 2023 dini hari, militer Israel menyatakan pasukannya telah memasuki kompleks rumah sakit di Gaza City.

Israel mengklaim bahwa serbuannya ke Rumah Sakit Al Shifa bertujuan untuk menargetkan Hamas.

"Berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional, pasukan IDF (Israel Defense Forces atau Pasukan Pertahanan Israel) melakukan operasi yang tepat dan terarah terhadap Hamas di area tertentu di Rumah Sakit Shifa," demikian pernyataan militer Israel.

Militer Israel menekankan bahwa tujuan operasi tersebut adalah untuk memastikan tidak ada kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil yang digunakan sebagai tameng manusia oleh Hamas.

Militer Israel juga meminta semua teroris Hamas yang dirawat di rumah sakit untuk menyerah.

Israel menuduh Hamas memiliki pangkalan militer di bawah kompleks Rumah Sakit Al Shifa dan menggunakan rumah sakit serta terowongan bawah tanah untuk menyembunyikan operasi militer dan menahan para sandera.

BACA JUGA:

Hamas membantah tuduhan tersebut, dan meminta PBB segera menyelidiki rumah sakit di Jalur Gaza untuk membuktikan tuduhan Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: