China Tidak Bisa Tinggal Diam Melihat Rakyat Sipil Di Gaza Jadi Korban Perang,Harus Segera Damai!

China Tidak Bisa Tinggal Diam Melihat Rakyat Sipil Di Gaza Jadi Korban Perang,Harus Segera Damai!

Jakarta,radarpena.fin.co.id - Peperangan yang terjadi di jalur Gaza, Palestina, telah mencapai hari ke 18.

Melihat apa yang terjadi disana, bahkan membuat China tidak bisa berdiam diri.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada mitranya dari Israel bahwa Beijing "sangat trenyuh" atas banyaknya korban sipil yang tewas dan korban luka - luka dalam perang Israel-Hamas yang justru tidak mereda tetapi semakin meningkat. Beijing mendesak adanya langkah-langkah untuk mencegah tindakan kekerasan lebih lanjut serta menciptakan perdamaian yang langgeng.

Konflik yang meletus pada tanggal 7 Oktober tersebut merupakan "pilihan utama antara perang dan perdamaian", Wang mengatakan kepada Eli Cohen dalam sebuah percakapan telepon, demikian media pemerintah China melaporkan pada hari Selasa.

Dilansir dari Al Jazeera, menteri luar negeri China, yang akan mengunjungi Amerika Serikat akhir pekan ini, mengakui bahwa setiap negara memiliki hak untuk mempertahankan diri, tetapi mereka harus mematuhi Hukum Kemanusiaan Internasional dan Melindungi Keselamatan Warga Sipil.

BACA JUGA:

China mengutuk konflik yang dimulai setelah kelompok bersenjata Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang.

Pemerintah Israel menanggapi dengan sebuah deklarasi perang terhadap daerah kantong Gaza yang dikuasai Hamas.

Israel memutus pasokan makanan, air dan listrik serta menjadikan wilayah padat penduduk itu sebagai sasaran pengeboman tanpa henti.

Sekitar 2,3 juta orang tinggal di Gaza, dan lebih dari 5.000 orang telah terbunuh dalam dua minggu terakhir.

 

Wang mengatakan kepada Cohen bahwa China "sangat prihatin dengan eskalasi konflik yang terus berlanjut dan situasi yang semakin memburuk, dan sangat sedih dengan banyaknya korban sipil yang disebabkan oleh konflik tersebut," dilansir oleh kantor berita Xinhua.

China telah berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai pembawa perdamaian dalam konflik ini, dan utusan khususnya untuk Timur Tengah, Zhai Jun, saat ini sedang melakukan perjalanan ke wilayah tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: