Mengingat Kembali Masuknya Basket ke Indonesia, Yuk Ikuti Sejarahnya

Mengingat Kembali Masuknya Basket ke Indonesia, Yuk Ikuti Sejarahnya

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Olahraga bola basket diciptakan pada tahun 1891 oleh Dr. James Naismith, seorang guru olahraga asal Kanada. Dimana dirinya terinsipirasi dari permainan yang ia mainkan saat kecil dan di ajarkan pada muridnya.

Dirinya membuat suatu permainan olahraga di ruangan tertutup untuk mengisi waktu pada musim dingin.

Pada tahun 1920-an, sejarah bola basket di Indonesia mulai tercatat. Olahraga asal Amerika Serikat ini masuk ke Indonesia dari pengaruh imigran.

Awalnya bola basket hanya dimainkan oleh kaum elit Tionghoa dan menjadi identik dengan kaum tersebut di Indonesia. Bangsa Indonesia sendiri masih belum memainkan bola basket karena pada saat itu masih di bawah penjajahan Belanda.

BACA JUGA:

Walaupun Belanda tidak melarang kaum pribumi untuk bermain bola basket, tetapi pada saat itu masih sedikit sekali pemain bola basket Indonesia.

Mereka membentuk komunitas dan mendirikan sekolah-sekolah yang disebut sekolah Tionghoa. Di sekolah tersebut, permainan bola basket menjadi olahraga wajib untuk dimainkan oleh setiap siswa yang belajar di sana.

Karena itu, pemain basket terkenal Indonesia mayoritas etnis Tionghoa. Pada saat itu pun  setiap sekolah Tionghoa di Indonesia diwajibkan menyelenggarakan olahraga bola basket, dan setiap siswa pun akhirnya harus bermain bola basket.

Tidak mengherankan jika di setiap sekolah terdapat lapangan bola basket. Pemain-pemain bola basket yang menonjol juga biasanya berasal dari komunitas-komunitas ini. Inilah faktor penting sejarah bola basket di Indonesia.

BACA JUGA:

Sejarah Bola Basket Indonesia

Dilansir dari berbagai sumber masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Tiongkok menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Tiongkok di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Tiongkok.

Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Tiongkok modern.

Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Tiongkok. 

Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: