Mengungkap Kebenaran di balik Mitos dan Cerita Mistis Bangunan Bersejarah Lawang Sewu

Mengungkap Kebenaran di balik Mitos dan Cerita Mistis Bangunan Bersejarah Lawang Sewu

Bahkan ruang bawah tanah ini sempat jadi bahasan seram karena pernah dipercaya sebagai tempat pembantaian dan pernah juga digunakan uji nyali oleh salah satu program horor televisi nasional. 

BACA JUGA:

Namun hal tersebut tidaklah benar seperti apa yang digambarkan oleh masyarakat. Berdasarkan informasi yang didapat dari pengurus bangunan, bahwa memang benar c tetapi tidak digunakan sebagai ruangan pembantaian. Ruangan bawah tanah digunakan sebagai pengelolaan air Lawang Sewu.

Lawang Sewu juga mmpunyai kiatan dengan peristiwa bersejarah lainnya. Karena letaknya berada tidak jauh dari Tugu Muda, Lawang Sewu menjadi saksi bisu peristiwa pertempuran 5 hari, dimana ada sekitar 6 pemuda yang gugur dalam perjuangan mempertahankan Lawang Sewu.

Awalnya keenam pemuda yang gugur dalam pertempuran, dimakamkan di depan Lawang Sewu Semarang. Namun karena adanya pelebaran jalan, makam dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan.

Di Lawang Sewu juga ada satu bagian yang ikonik. Yakni adanya kaca patri yang indah di Gedung A yang terdiri dari bagian atas, bawah, kiri, dan kanan. Dimana desainernya adalah seorang seniman bernama Johannes Louresa Schouten.

Kaca patri mengandung filosofi dari setiap masing-masing sisinya, Pada bagian kiri didominasi dedaunan, yang artinya menggambarkan kemakmuran baik flora maupun fauna di Pulau Jawa serta keindahan alamnya. Untuk bagian atas menunjukan bahwa Kota Semarang dan Batavia merupakan pintu maritim di Pulau Jawa. 

Untuk diketahui memang kedua tersebut di zaman kolonial memiliki pelabuhan besar yang menjadi jalur perdagangan. Lukisannya menggambarkan dua wanita yaitu Dewi Fortuna dan Dewi Venus. 

Dua dewi tersebut melambangkan keberuntungan yang disertai cinta dan kasih dengan maksud agar Belanda selalu diberkahi keberuntungan dan kejayaan selama di Nusantara.

Kaca patri memiliki makna penting bagi Belanda. Yakni dengan penggambaran secara simbolik kota-kota di Belanda, antara lain seperti Amsterdam, Rotterdam, dan Den Haag. Dewi Fortuna dan Venus tadi merupakan suatu harapan agar Belanda bisa terus jaya dalam mengeksploitasi kekayaan flora dan fauna Nusantara sampai menuju tujuannya yakni gold, glory, dan gospel

Demikianlah mengenai kebenaran mitos dan cerita horor yang melekat pada Lawang Sewu. Namun, memang ada beberapa orang yang bercerita meilhat penampakan tak kasat mata pada bangunan dan disekitaran Lawang Sewu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: