Sejarah Monas: Mengulik Monumen Nasional Sebagai Ikon Kota Jakarta dan Cerita Perjuangan Bangsa Indonesia
RADARPENA.CO.ID - Monumen Nasional atau yang disingkat Monas merupakan sebuah bangunan setinggi 132 meter yang menjadi ikon kota Jakarta.
Monas dibangun pada era pemerintahan Presiden Soekarno pada tahun 1961 dan diresmikan juga mulai dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
Monumen ini adalah simbol keberanian dan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Pada kesempatan ini, akan dibahas secara detail tentang sejarah Monas sebagai ikon kota Jakarta dan cerita perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
BACA JUGA:
- Memaknai Sumpah Pemuda Indonesia di Era Milenial dan 8 Fakta yang Harus Diketahui
- Mengulik Fakta Sejarah Benteng Marlborough Peninggalan Inggris Di Kota Bengkulu
Sejarah Monas Sebagai Ikon Kota Jakarta
Dikutip dari jakarta.tourism.go.id, monas didirikan dengan tujuan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan Bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, memberikan Bangsa Indonesia inspirasi, dan membangkitkan jiwa semangat patriotisme sebagai generasi penerus bangsa.
Pemilihan lokasi Monas sebagai ikon kota Jakarta tidaklah sembarangan. Sebelumnya, area sekitar Monas merupakan tempat bekas pintu gerbang utama benteng Batavia, yaitu Kota Tua Jakarta.
Pintu gerbang ini menjadi simbol kebangkitan Jakarta sebagai pusat perdagangan internasional pada zaman kolonialisme Belanda.
Pada saat itu, Jakarta menjadi pusat pertahanan Belanda terhadap serangan musuh. Namun, setelah Indonesia merdeka, pintu gerbang ini digunakan sebagai lambang perjuangan rakyat Jakarta melawan penjajah.
Ide pembangunan Monas muncul pada usulan Gubernur Jakarta pada tahun 1957 yang mengusulkan pembangunan bangunan setinggi 500 meter yang akan menjadi ikon kota Jakarta.
BACA JUGA:
- Mengenal Sejarah Palestina: Fakta-fakta Mengapa Palestina Terus Dilanda Konflik dengan Israel
- Sejarah Air Terjun Sekumpul Bali: Pesona Keindahan Alam Wisata Air Terjun Terindah di Pulau Dewata
Namun, usulan ini ditolak oleh presiden Soekarno yang menginginkan bangunan setinggi 132 meter yang berbentuk seperti tongkat perak dengan ujung emas berbentuk lidah api.
Ujung tugu Monas berbentuk lidah api atau obor ini berukuran 14 meter dengan diameter 6 meter dan emas lidah api ini dilapisi perunggu seberat 14,5 ton yang berada di bagian dalam lidah api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: