Jarang Disadari Inilah Tanda Inner Child Anda terluka, Jangan Diabaikan Dampaknya Sungguh Nyata
Kesulitan “melepaskan sesuatu” yang telah berlalu juga merupakan salah satu tanda inner child terluka. Anda perlu mewaspadainya jika terus menerus merasakan hal demikian.
7. Tanda inner child terluka lainnya adalah takut menyatakan pendapat pribadi
Banyak orang merasa takut menyatakan pendapat pribadinya karena merasa pendapat pribadinya tidak penting, takut dihakimi, dan tidak akan dihargai oleh orang lain. Hal ini bisa jadi karena pola pengasuhan orang tua yang otoriter di masa lalu.
Anak terbiasa mengikuti aturan, arahan, dan rencana orang tua tanpa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menentukan pilihan. Hasilnya adalah, anak jadi tumbuh dewasa dengan rasa takut untuk merencanakan, berpendapat, dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri.
- BACA JUGA:Mengenal Kesehatan Mental Menurut WHO, Jenis-jenis Gangguan Mental, dan Cara Mencegahnya
- BACA JUGA:Inilah Cara Efektif Untuk Mengatasi Kesehatan Mental Pada Remaja
Introspeksi Diri dan Cara Mengenali Inner Child
Dari tujuh tanda di atas, mungkin anda masih ragu untuk melakukan langkah pemulihan diri dari inner child yang terluka.
Salah satu metode untuk menyembuhkan inner child yang terluka, Anda bisa juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai bahan introspeksi lebih lanjut dan mengenali inner child dalam diri secara lebih dekat:
- Apakah saat masih anak-anak, saya merasa aman dan terlindungi?
- Saat masih anak-anak, apakah saya merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga?
- Apakah dahulu orang tua saya menghormati pendapat saya dan memeperbolehkan saya menjadi diri sendiri?
- Apakah saya masih menyimpan kebencian dari masa kecil saya?
- Bagaimana hubungan saya dengan diri saya sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan di atas berguna sebagai bahan untuk memulai berdamai dengan diri sendiri, dan tidak digunakan sebagai alasan untuk menyalahkan pihak lain atas luka batin yang dialami ketika masa anak-anak.
Menyadari tanda inner child terluka dan memulihkan inner child yang terluka sangatlah penting. Agar sebagai suami atau istri, kita dapat membangun relasi yang baik dengan pasangan. Dan sebagai orang tua, kita tidak “mewariskan luka batin” tersebut kepada anak-anak kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: