Diabetes Gestasional Pada Ibu Hamil : Pemahaman dan Tindakan yang Diperlukan
Tidak hanya pada ibu hamil, namun dampak diabetes gestasional pada bayi juga perlu diwaspadai. Jika penyakit ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka akan ada kemungkinan terjadinya beberapa komplikasi berikut ini:
- Melahirkan secara operasi caesar karena janin akan cenderung lebih besar.
- Keguguran.
- Terjadi kelahiran prematur.
- Preeklampsia (sindrom hipertensi, tingginya protein pada urine dan pembengkakan pada tungkai) hingga eklampsia.
- Berpotensi mengalami diabetes lagi di kehamilan selanjutnya.
- Berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 meski setelah melahirkan.
BACA JUGA:
- Mengenal Diabetes, Ibu Dari Berbagai Penyakit
- Waspada! Kenali Ciri - Ciri Gula Darah Naik Salah Satunya Gampang Lelah
Sementara, dampak diabetes gestasional pada bayi bisa membuat bayi mengalami beberapa komplikasi seperti:
- Makrosomia (bayi dengan berat badan besar).
- Takipnea (kelainan pernapasan).
- Kelainan jantung.
- Kadar gula darah rendah saat lahir.
- Penyakit kuning.
- Lahir dalam keadaan meninggal.
- Kekurangan zat besi.
Pengobatan Diabetes Gestasional
Pengobatan diabetes jenis ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari olahraga, diet hingga mengonsumsi obat-obatan. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Rutin Olahraga
Rajin melakukan olahraga 5 x seminggu (30 menit per sesi) dapat membantu Anda menurunkan kadar gula darah selama kehamilan.
Konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda untuk rekomendasi latihan yang aman dan sesuai untuk ibu hamil. Olahraga ringan, seperti berjalan atau berenang, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga gula darah tetap terkontrol.
2. Merubah Pola Makan
Apabila Anda memiliki kadar gula darah tinggi selama masa kehamilan, maka ada baiknya untuk merubah pola makan guna mengontrolnya. Pasien dianjurkan mengonsumsi buah, sayur. Biji-bijian dan kacang-kacangan. Serta membatasi konsumsi lemak jenuh dan gula tinggi.
Makan makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, bisa membantu menjaga gula darah tetap stabil. Menghindari makanan olahan, makanan manis, dan minuman beralkohol juga sangat penting.
3. Mengonsumsi Obat-Obatan
Untuk mengontrol gula darah, mungkin diperlukan penggunaan obat-obatan atau suntikan insulin. Ini harus selalu dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat. Jangan pernah menggunakan obat-obatan atau insulin tanpa resep dokter, karena dapat berisiko bagi kesehati ibu dan janin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: