Begini Cara Mengatasi Rabun Dekat (Hipermetropi) Serta Gejala Rabun Dekat, Simak Selengkapnya

Begini Cara Mengatasi Rabun Dekat (Hipermetropi) Serta Gejala Rabun Dekat, Simak Selengkapnya

Cara Mengatasi Rabun DekatKamu penderita Rabun Dekat (Hipermetropi)? Simak artikel ini sampai selesai akan membahas penyebab serta cara mengatasi Rabun Dekat (Hipermetropi).

Apabila kamus saat membaca mengalami pandangan yang buram, itu merupakan tanda kamu mengalami rabun dekat.

Mata rabun atau disebut juga dengan miopia yang merupakan masalah umum yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia.

Rabun dekat merupakan sebuah kondisi mata dimana seseorang tidak bisa melihat objek yang berada dalam jarak dekat dengan jelas.

Namun penderita rabun dekat saat melihat objek jarak jauh mereka bisa melihat dengan jelas.

Biasanya masyarakat Indonesia menyebut rabun dekat dengan mata plus.

BACA JUGA:

Dilansir dari laman resmi WHO, kurang lebih 153 juta orang di seluruh dunia diperkirakan menderita gangguang refraksi.

Penderita rabun dekat diperkirakan mencapai 27 persen dari jumlah populasi dunia (1.893 juta orang) sedangkan penderita rabun jauh sebanyak 25 persen penduduk donia.

Jumlah penderita rabun jauh (miopia) mencapai 70-90 persen di beberapa negara Asia, 30-40 persen di Eropa dan Amerika Serikat, dan 10-20 persen di Afrika.

Tercatat kasus rabun dekat paling banyak di Asia Timur, seperti Cina, Jepang dan Korea, serta Singapura. Kasus rabun jauh paling banyak ditemukan pada anak-anak dan dewasa berada di Amerika.

Ciri - Ciri Hipermetropi 

Dilansir dari Hellosehat.com, berikut ini ciri - ciri seseorang mengalami rabun dekat (Hipermetropi) diantaranya sebagai berikut:

  1. Benda yang dekat terlihat kabur
  2. Nyeri pada sekitar mata atau mata lelah
  3. Gelisah dan kelelahan
  4. Perlu menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas
  5. Sakit kepala atau pusing setelah membaca
  6. Beberapa anak dapat mengalami strasbismus (mata juling).

Gejala Hipermetropi 

Dilansir dari alodokter.com berikut ini gejala yang akan dialami oleh penderita rabund dekat (Hipermetropi) diantaranya sebagai berikut:

  1. Penglihatan tidak fokus ketika melihat objek yang dekat
  2. Harus menyipitkan mata untuk melihat sesuatu lebih jelas
  3. Mata terasa tegang, sakit atau terbakar
  4. Mata lelah atau sakit kepala usai melihat pada jarak dekat dalam waktu lama, misalnya menulis, membaca atau menggunakan komputer.

Ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan sesorang mengalami rabun dekat (Hipermetropi) diantaranya sebagai berikut:

  • Peningkatan penggunaan alat elektronik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: