Prospek Ethereum, Rugi atau Untung?
JAKARTA, RADARPENA - Ethereum adalah sebuah platform rantai blok dengan fungsi kontrak cerdas. Ethereum mempunyai fungsi seumpama virtual machine yang bisa menjalankan kontrak cerdas peer-to-peer dengan uang kripto Ether. Ethereum merupakan sebuah projek besar yang dimulai oleh Vitalik Buterin pada tahun 2013.
Laporan Goldman Sachs mengungkapkan, pasokan bitcoin (BTC) dan ethereum (ETH) di bursa turun pada Juni 2023 karena regulasi dan kejahatan yang meningkat membuat investor lebih memilih menyimpan aset kripto secara pribadi.
Pasokan bitcoin, cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, turun 4 persen, mendekati level Desember 2022, itu sendiri merupakan yang terendah sejak November 2020 dan tepat sebelum dimulainya kenaikan pasar pada 2021. Pasokan Ether turun 5,8 persen ke level yang tidak terlihat sejak Mei 2018.
Khususnya untuk Ethereum, Goldman Sachs menambahkan penarikan eter yang dipertaruhkan telah menghasilkan preferensi investor untuk mempertaruhkan eter, daripada secara pasif menahan pertukaran.
BACA JUGA:Mengenal Ripple dan XRP, Inovasi dan Kontroversi
Goldman mencatat Juni juga menjadi bulan rekor penjualan Bitcoin dari penambang karena penambang memanfaatkan kinerja kuat cryptocurrency. Total aliran masuk BTC bulanan dari penambang ke bursa hampir dua kali lipat dari Mei menjadi USD 99 juta atau setara Rp 1,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.020 per dolar AS). Harga Bitcoin juga telah naik hampir 12 persen pada Juni.
Karena biaya transaksi Bitcoin kembali normal pada Juni setelah kemacetan jaringan yang terlihat pada Mei, aktivitas alamat bulanan untuk bitcoin dan eter mengalami peningkatan, masing-masing naik 15,5 persen dan 37,5 persen.
Bulan lalu juga terlihat peningkatan aktivitas on-chain baru, dengan rata-rata jumlah alamat baru harian untuk bitcoin dan eter meningkat sebesar 9,8 persen dan 48,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: