Akan ada 9 Kawasan Ekonomi Sebagai Penopang IKN Nusantara

Akan ada 9 Kawasan Ekonomi Sebagai Penopang IKN Nusantara

JAKARTA, RADARPENA - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus didorong percepatan pembangunannya. Presiden RI Joko Widodo berharap, seluruh kawasan akan selesai sebelum pelaksanaan Upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024 mendatang.

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono mengatakan, akan ada sembilan kawasan yang akan menjadi penopang ekonomi di ibu kota baru tersebut.

Menurut informasi, sebilan kawasan itu meliputi, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Economic and Financial Center, Renewable Energy Area, Tourism and Leisure, Education Services, dan Innovation and Research. Kemudian, ada Simpamg Samboja: Agro-commodities, Trade and Logistic, Kuala Samboja: Agriculture Industry, serta Muara Jawa: Fisheries and Agriculture.

BACA JUGA:Pohon Hayat Resmi Menjadi Logo IKN Nusantara, Ikuti Cerita Dibalik Pemilihannya

Bambang menegaskan, dari total luas lahan IKN 256.142 ha, hanya 25 persen saja yang akan digunakan untuk pembangunan, sisanya akan tetap sebagai hutan tropis dan tempat pengembangan agrikultur.

Konsep pengembangan IKN, Bambang menjelaskan, akan tetap memperhatikan kelangsungan hidup dari tumbuhan dan ekosistem kehidupan liar (wild life).

Luas lahan IKN 256.142 ha adalah empat kali luas Jakarta yang hanya 66.150 ha. Dari sisi pembangunan lahan IKN masih bisa dikembangkan lagi. Diperkirakan penduduk di IKN hanya 200 ribu orang, terdiri dari PNS/ASN 12 ribu, TNI dan Polri 5 ribu, sisanya masyarakat umum.

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Cabut Status Pandemi Covid-19, Jokowi: Kita Masuk Masa Endemi

Kota Kembar Astana, Kazakhstan

Diketahui sebelumnya, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai Ibu Kota Negara (IKN) dengan Gubernur Astana, Zhenis Kassymbek.

Gubernur Astana Zhenis Kassymbek mengungkapkan pengalamannya dalam membangun ibu kota baru Kazakhstan selama 25 tahun, dari kota sebelumnya Almaty.

"Kesuksesan pembangunan ini tentunya dapat di terapkan di Indonesia dalam membangun Nusantara. Penandatanganan MoU ini bernilai simbolis, sekaligus menegaskan hubungan bilateral yang semakin erat antara Indonesia-Kazakhstan selama 30 tahun," tuturnya.

BACA JUGA:Pemerintah Kota Bekasi Dukung Gelaran Bekasi Wedding Exhibition ke-10

Pada kesempatan yang sama, Bambang mengatakan ia telah memperoleh penjelasan detail dan berdiskusi mengenai latar belakang sejarah serta tahapan pembangunan kota Astana dari Chikanayev Amanzhol, ahli desain tata kota senior yang terlibat dalam pembangunan ibu kota Astana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: