Apa Itu Hari Tasyrik? Makna Serta Amalan yang Harus Dilakukan

Apa Itu Hari Tasyrik? Makna Serta Amalan yang Harus Dilakukan

JAKARTA, RADARPENA - Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijah. Tiga hari setelah Idul Adha, dinamai hari Tasyrik. Banyak diantara umat Islam yang hanya mengira keutamaan sunnah pada bulan Dzulhijjah hanya sampai di Hari Raya Kurban atau Idul Adha saja.

Padahal seharusnya berzikir,bertakbir,bertahmid, bertahlil dan berdo'a dilajutkan juga pada hari Tasyrik.

Berdasarkan penjelasan ahli bahasa dan ahli fikih, hari tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Iduladha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging kurban didendeng (dijemur di bawah terik matahari).

BACA JUGA:Idul Adha 2023 : Jadwal Pelaksanaan Puasa Tarwiyah Dan Arafah, Serta Niat Dan Keutamaan Puasa

Melansir Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), pada hari tasyrik ini, para jemaah haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.

Sementara itu, umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji dilarang berpuasa pada hari tasyrik. Selain pada hari raya Idul Adha, Penyembelihan hewan kurban juga bisa dilakukan pada tiga hari Tasyrik tersebut.

Tiga hari tersebut istimewa karena umat Islam dilarang berpuasa. Lantas, apa makna Tasyrik dan kenapa pada hari tersebut umat Islam dilarang berpuasa?

BACA JUGA:Bacaan Niat Doa Puasa Idul Adha Lengkap Arab dan Latin dan Keutamaannya

Larangan di Hari Tasyrik

Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah. Akan tetapi, ketika masuk Idul Adha dan Hari Tasyrik, segala jenis bentuk puasa sunnah diharamkan.

Alih-alih disunnahkan untuk berpuasa, pada Hari Tasryik justru diperintahkan makan, minum, dan berdzikir kepada Allah SWT. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, di mana Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzafah untuk mengumumkan kepada manusia, "Janganlah berpuasa pada hari-hari ini, karena hari-hari ini adalah untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah SWT." (HR Ahmad)

Ibnu Abbas RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengirim seseorang untuk mengumumkan,

"Janganlah kalian berpuasa pada hari-hari ini, karena hari-hari ini adalah untuk makan, minum dan bersetubuh."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: