Diminta Tiru Cara Los Angeles Kurangi Polusi, Udara Jakarta Sudah Mengkhawatirkan

Diminta Tiru Cara Los Angeles Kurangi Polusi, Udara Jakarta Sudah Mengkhawatirkan

JAKARTA, RADARPENA - Polusi udara Jakarta sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan dara IQAir pada Senin (19 Juni 2023), Jakarta menempati posisi ketujuh sebagai kota dengan kualitas terburuk di dunia.

Kualitas Udara Jakarta mencapai tingkat AQI US 104 dengan tingkat konsentrasi PM2,5 pada level yang buruk untuk kelompok sensitif.

Polusi udara di Jakarta, menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, makin memburuk di musim kemarau.Untuk itu,Pemprov Jakarta mempekuat upaya mengurangi sumber polusi di ibu kota.

“Polusi udara di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang menyebabkan polusi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta,” ujar Asep.

BACA JUGA:DPRD Kota Bekasi Konsultasi Ke Kemenkumham Soal Raperda Kesehatan dan Pendidikan

Pada saat ini Pemprov Jakarta mempunyai Pergub Nomor66 Tahun 2020 tentang Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, Pergub Nomor 76 Tahun 2020 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap, dan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara sebagai upay pengurangan semua emisi polusi udara.

Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Edi Marsudi mengatakan, pemerintah bisa meniru kota Los Angeles dalam mengurangi polusi udara, yaitu dengan memperbanyak penggunaan mobil listrik.

"Mobilnya kan gak mahal, tetapi tempat pengisiannya mahal, gak bagus juga. Maka saya kemarin kunjungan kerja ke LA, programnya bagaimana mensosialisasikan mobil listrik ini terhadap masyarakat ini. Semua ada subsidi dari pemerintah di LA memberi tempat charging," ujar Edi , Selasa (20 Juni 2023).

BACA JUGA:Masyarakat Kota Bekasi Sambut Roadshow Bus KPK

Menurut Edi ada beberapa cara yang dapat dilakukan di Jakarta untuk mengurangi polusi:

1. Memperbanyak tempat Charge kendaraan listrik

Edi menerangkan dengan memperbanyak tempat pengisian listrik (charger), akan banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan lisrtik.

2. Beralih ke Transportasi Massal

Edi juga mengatakan, polusi udara akan berkurang kalau masyarakat mulai menggunakan transportasi massal."Ada pembangunan MRT fase 2, nanti difase 3-nya, semuanya lagi berjalan, transportasi massa juga lagi berjalan, ya mudah-mudahan kan gak langsung tiba-tiba jadi, kan lagi berjalan semua," imbuh Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: