Hati-Hati, Fatal! Kenali Gejala Rabies Hewan Pada Manusia Sebelum Terlambat

Hati-Hati, Fatal! Kenali Gejala Rabies Hewan Pada Manusia Sebelum Terlambat

JAKARTA, RADARPENA - Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Rabies, penularannya melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi, terutama anjing. Rabies bisa berakibat fatal bagi manusia apabila tida cepat ditangani.

Gejala awal terinfeksi virus rabies seperti terkena flu, demam, sakit kepala, lelah, badan terasa ngilu. Namun, bila berkembang, akan timbul gejala neurologis, seperti kecemasan yang berlebihan, kebingungan, gangguan tidur, kesulitan menelan, dan kejang.

Secara bertahap, gejala ini berkembang menjadi gangguan neurologis yang lebih serius, termasuk agitasi, kejang-kejang, delirium, dan halusinasi. Akhirnya, seseorang yang terinfeksi rabies dapat mengalami kegagalan organ dan kematian.

Pertolongan pertama pada saat terpapar atau terkena gigitan hewan yang dicurigai terjangkit rabies adalah berikan vaksin rabies. Namun, jangan sampai terlambat, karena apabla gejala rabies sudah muncul, umumnya penyakit ini tidak dapat diobati.

BACA JUGA:Pemkot Bandung Segera Tata Kawasan Sudirman

Oleh karena itu, pencegahan sejak dini harus dilakukan dimulai dari hewan peliharaan, dan mengkarantina hewan yang dicurigai terinfeksi virus rabies.

Berikut ini adalah pencegahan secara dini yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko tertular virus rabies.

  1. Lakukan Vaksinasi hewan peliharaan

    Pastikan hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, mendapatkan vaksin rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan. Vaksinasi ini membantu melindungi hewan dari rabies dan meminimalkan risiko penularan virus kepada manusia.

  2. Hindari kontak dengan hewan liar

    Menghindari kontak langsung dengan hewan liar seperti kelelawar, rakun, rubah, atau anjing liar yang dapat menjadi pembawa virus rabies. Jangan menyentuh atau memberi makan hewan liar dan berhati-hatilah saat berinteraksi dengan hewan yang tidak dikenal.

    BACA JUGA:Mengenali Asam Lambung, dan Cara Mengatasinya

  3. Laporkan gigitan hewan

    Jika Anda digigit atau terpapar hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera laporkan kejadian tersebut kepada otoritas kesehatan setempat. Mereka akan memberikan petunjuk dan langkah-langkah yang perlu diambil, termasuk pemantauan dan pengobatan yang sesuai.

  4. Perlindungan terhadap hewan peliharaan

    Jika Anda tinggal di daerah dengan risiko tinggi terhadap rabies, pastikan hewan peliharaan Anda tetap di dalam rumah atau diarea yang aman. Menghindari paparan hewan liar dapat membantu mencegah penularan rabies kepada hewan peliharaan.

  5. Pemantauan vaksinasi hewan

    Pastikan untuk memantau jadwal vaksinasi hewan peliharaan Anda dan memperbarui vaksinasi mereka secara teratur. Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai kebutuhan vaksinasi yang tepat sesuai dengan rekomendasi lokal dan kondisi geografis.

    BACA JUGA:FoMO Berdampak pada Kesehatan Mental, Yuk Simak Kata Ahli

  6. Kesadaran terhadap rabies

    Tingkatkan kesadaran diri dan orang-orang di sekitar Anda mengenai risiko rabies dan langkah-langkah pencegahannya. Edukasi mengenai tanda dan gejala rabies, pentingnya vaksinasi hewan, dan tindakan yang harus diambil saat terpapar hewan yang dicurigai terinfeksi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.

Pengobatan Terhadap Penderita Rabies

Saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk penyakit rabies setelah gejala muncul. Rabies memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi, sehingga pencegahan adalah kunci utama dalam menghindari penyakit ini.

Namun, jika Anda telah tergigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, tindakan medis darurat yang dikenal sebagai profilaksis pasca-paparan dapat membantu mencegah perkembangan penyakit ini. Profilaksis pasca-paparan melibatkan serangkaian langkah, termasuk:

BACA JUGA:Kehabisan Pulsa, Paket Darurat Telkomsel Solusinya

  1. Pencucian luka

    Luka gigitan harus segera dicuci dengan sabun dan air bersih selama 15 menit untuk mengurangi jumlah virus yang mungkin ada di permukaan kulit.

  2. Vaksinasi rabies

    Anda akan diberikan vaksin rabies segera setelah tergigit. Vaksin ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang melawan virus rabies.

  3. Imunoglobulin rabies (RIG)

    Jika luka gigitan cukup serius atau terletak di area yang sensitif seperti wajah atau kepala, Anda mungkin juga diberikan injeksi RIG. Imunoglobulin rabies mengandung antibodi yang langsung melawan virus rabies.

BACA JUGA:Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Pepaya bagi Kesehatan

Profilaksis pasca-paparan harus dimulai sesegera mungkin setelah paparan terjadi, biasanya dalam waktu 24 jam. Semakin cepat tindakan ini diambil, semakin besar kemungkinan untuk mencegah perkembangan penyakit rabies.

Penting untuk mencari perhatian medis segera setelah terpapar hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, agar petugas kesehatan dapat mengevaluasi risiko dan memberikan perlakuan yang tepat.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: