Rajin Blusukan Ke Posyandu, Plt. Ketua TP PKK Kota Bekasi Pastikan Balita Sehat Bebas Stunting
KOTA BEKASI, RADARPENA - Tak ada kata lelah, Plt Ketua TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto rajin blusukan ke posyandu-posyandu. Kali ini Wiwiek Hargono datangi posyandu di wilayah Bekasi Utara dan Bekasi Timur, hal tersebut dilakukan guna memastikan balita di KOTA BEKASI mendapatkan hak dasar kesehatan serta membebaskan KOTA BEKASI dari stunting.
Wiwiek mengatakan, posyandu harus menjadi sahabat bagi para ibu dan balita. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Posyandu Sahabat Ibu dan Balita tersebut diharapkan dapat menggambarkan posyandu yang diinginkan masyarakat khususnya Ibu dan Balita, yaitu menjadi wadah berinteraksi, belajar, mengedukasi, dan memerdayakan.
BACA JUGA:Bunda PAUD Kota Bekasi: Apresiasi dan Penghormatan Atas Pengabdian Para Guru
Di era saat ini, sudah saatnya posyandu ikut berevolusi sesuai dengan karakter masyarakat atau keluarga saat ini. Posyandu penting untuk menjaga kesehatan dan gizi anak dan edukasi keluarga bagi tumbuh kembang anak.
Kegiatan penyuluhan di posyandu tentang permasalahan kesehatan anak (imunisasi dan gizi), KIE tentang tumbuh kembang anak, stunting, 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan merujuk ke kader BKB bagi keluarga yang memiliki balita yang ingin konsultasi perkembangan anak, dan edukasi mengenai krisis kesehatan yang terjadi.
Dalam upaya percepatan penurunan stunting, peran dan fungsi dari posyandu sangat strategis. Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Stunting bisa terjadi akibat kurangnya pemahaman calon ibu terhadap gizi, baik untuk dirinya maupun janin yang ada di kandungannya.
"Tidak hanya infeksi berulang kali, sanitasi yang buruk, serta terbatasnya layanan kesehatan menjadi penyebab angka stunting di Kota Bekasi masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan," jelas Wiwiek Hargono Tri Adhianto.
BACA JUGA:Ibu-ibu di Jatiasih Semangat Ikuti Pelatihan Membaca Al-Quran
Terkait program unggulan yang ada di posyandu, Ia mengatakan, di antaranya pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia nol hingga 24 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis.
Dengan adanya kartu sehat, balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader atau petugas gizi atau bidan di posyandu yang dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak.
"Nah, ibu-ibu harus rajin ke Posyandu. Untuk terus mencetak generasi yang sehat bebas stunting,” tutup Wiwiek Hargono Tri Adhianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: