SURABAYA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani meresmikan Fasilitas Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT HM Sampoerna Tbk yang berada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Seremoni peresmian ini dilaksanakan di fasilitas produksi Surabaya (13/12), dengan dihadiri Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, dan jajaran manajemen PT HM Sampoerna Tbk.
Acara peresmian diawali dengan kunjungan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM ke kawasan fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk yang berada di Rungkut, Surabaya.
Fasilitas Produksi SKT Blitar dan SKT Tegal ini memiliki nilai investasi sebesar USD42 juta (Rp630 miliar) dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.500 pekerja, di mana saat ini 2.000 pekerja telah memulai proses belajar dan magang.
Di hadapan kurang lebih 8.400 pekerja pelinting yang hadir secara fisik maupun daring dari ketiga cabang fasilitas produksi (Surabaya, Blitar, dan Tegal), Menteri Rosan menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi PT HM Sampoerna Tbk yang selama 111 tahun telah mendukung hilirisasi industri, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan ekspor nasional.
BACA JUGA:
“Penciptaan lapangan pekerjaan adalah prioritas utama pemerintah. Kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi, bertugas mengundang investor baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk industrialisasi. Tapi ujung dari ujungnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas,” ucap Rosan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani meresmikan Fasilitas Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT HM Sampoerna Tbk--Dok Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM
Keberadaan PT HM Sampoerna Tbk, lanjutnya, memberikan multiplier effect dari segi petani cengkeh dan tembakaunya, hingga vendor-vendor yang telah diajak bekerja sama. Rosan optimis jika kehadiran PT HM Sampoerna Tbk mampu mendorong ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Ivan Cahyadi mengungkapkan jika investasi PT HM Sampoerna Tbk tidak hanya berfokus pada penciptaan nilai ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan.
“Kami bangga Sampoerna dapat menjadi wadah berkarya bagi puluhan ribu pelinting SKT, yang didominasi oleh perempuan-perempuan hebat dengan mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” jelas Ivan.
Philip Morris International (PMI) sebagai induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk telah berinvestasi sejak 2005, dengan nilai realisasi selama periode tahun 2005–2023 sebesar USD6,4 miliar (Rp103 triliun), dan sampai saat ini telah mempekerjakan lebih dari 90.000 karyawan yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat realisasi investasi provinsi Jawa Timur pada triwulan III (Januari-September) 2024 sebesar Rp111,4 triliun dan menempati posisi 3 besar realisasi investasi di Indonesia. Sedangkan Jawa Tengah pada periode yang sama sebesar Rp26,1 triliun dan menempati posisi 9 besar realisasi investasi di Indonesia. (***)