BACA JUGA:Sinopsis dan Link Nonton Drakor 2024 'The Impossible Heir', Simak Selengkapnya di Sini!
Gejala Awal
Gejala awal impetigo krustosa biasanya dimulai dengan bintik-bintik merah kecil di wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut, yang kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi cairan. Lepuhan ini pecah dengan cepat dan meninggalkan kerak tebal berwarna kuning atau coklat di kulit. Bagian kulit yang terinfeksi dapat terasa gatal, dan anak-anak seringkali sulit menahan diri untuk tidak menggaruknya, yang bisa memperparah infeksi. Luka baru dapat muncul di area lain yang terpapar cairan dari lepuhan. Terkadang, anak yang menderita penyakit ini mungkin mengalami demam ringan atau pembengkakan kelenjar getah bening di area yang terinfeksi.
Cara Mengobati Impetigo Krustosa
Pengobatan impetigo krustosa biasanya dilakukan dengan antibiotik, baik dalam bentuk salep atau obat oral, tergantung pada seberapa parah infeksinya. Antibiotik salep seperti mupirocin sering diresepkan untuk dioleskan langsung ke luka. Jika infeksi menyebar luas atau tidak merespon pengobatan topikal, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral seperti amoksisilin. Penting untuk menjaga kebersihan area yang terinfeksi dengan mencuci luka secara lembut menggunakan air dan sabun, kemudian mengeringkannya sebelum mengoleskan salep. Menghindari menggaruk luka juga penting agar infeksi tidak menyebar ke bagian tubuh lain atau orang lain.
BACA JUGA:Cara Efektif Atasi Masalah Kesehatan Akibat Pola Makan Tak Sehat
Cara Mencegah Terkena Impetigo Krustosa
Mencegah impetigo krustosa dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit dan lingkungan sekitar anak. Mengajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun setelah bermain di luar, serta segera membersihkan luka kecil, dapat mengurangi risiko infeksi. Anak-anak juga harus dihindari dari berbagi barang-barang pribadi terutama jika ada teman atau saudara yang terinfeksi. Selain itu, memperhatikan kebersihan rumah dan memastikan anak-anak tetap berada di lingkungan yang bersih dan higienis sangat penting. Jika anak terinfeksi, pastikan untuk menjaga luka tetap tertutup dan hindari kontak langsung dengan kulitnya.