Semua hal yang berkaitan dengan keuangan, pembagian keuntungan, dan tugas masing-masing harus dibahas dengan jelas. Jangan ada yang ditutup-tutupi.
BACA JUGA:
- 10 Ide Bisnis Kreatif untuk Generasi Muda: Mengubah Passion Menjadi Cuan di Era Digital
- 5 Rekomendasi Ide Bisnis Modal Kecil untuk Pemula dan Anak Muda, Belum Banyak Pesaing
Misalnya, ketika ada biaya tak terduga atau keuntungan yang tidak sesuai dengan ekspektasi, komunikasikan dengan segera.
Jangan menunggu sampai masalah membesar baru diangkat, karena hal ini bisa menimbulkan rasa curiga dan tidak nyaman.
Dengan keterbukaan yang konsisten, kalian dapat mencegah munculnya konflik yang tidak perlu dan menjaga hubungan bisnis tetap sehat.
3. Jaga Keseimbangan Antara Persahabatan dan Profesionalisme
Saat menjalankan bisnis dengan teman, penting untuk menjaga batasan yang jelas antara urusan pribadi dan profesional. Jangan biarkan persahabatan mengganggu aspek profesional bisnis, begitu juga sebaliknya.
Ketika berada di tempat kerja atau membahas urusan bisnis, usahakan untuk selalu profesional, seperti saat bekerja dengan orang lain.
Sebagai contoh, jika salah satu dari kalian terlambat mengirim laporan atau tidak menyelesaikan tugas dengan baik, kalian harus berani untuk memberikan kritik konstruktif tanpa sungkan.
Jangan karena merasa tidak enak atau takut merusak persahabatan, akhirnya kalian membiarkan kesalahan tersebut terjadi berulang kali.
Sebaliknya, jika ada masalah pribadi, usahakan untuk tidak mencampuradukkannya dengan urusan bisnis.
BACA JUGA:
- 6 Brand Jamu Kekinian yang Berhasil Menaklukkan Pasar dengan Inovasi Sehat
- Website Pengembang Bisnis Terbaik Untuk Para Bussiness Beginner 2024
Dengan menjaga keseimbangan antara persahabatan dan profesionalisme, kalian dapat meminimalisir potensi konflik.
4. Memiliki Keahlian yang Saling Melengkapi
Saat memilih teman sebagai partner bisnis, pastikan kalian memiliki keahlian yang saling melengkapi. Hal ini sangat penting agar setiap pihak bisa memberikan kontribusi maksimal sesuai dengan bidang keahliannya.
Misalnya, jika salah satu dari kalian mahir dalam hal pemasaran dan branding, sedangkan yang lain lebih kuat dalam hal operasional dan keuangan, maka kalian akan menjadi tim yang solid.