4 Cara Sehat Mengatasi Konflik Tanpa Silent Treatment
Cara sehat mengatasi Silent Treatment--
Radarpena.co.id, Jakarta - Konflik adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari dari hubungan manusia dalam kehidupannya, baik hubungan asmara, keluarga, maupun persahabatan. Dan, ketika konflik atau permasalahan muncul, beberapa orang lebih memilih untuk diam atau melakukan “silent treatment” sebagai upaya untuk menghindari diri dari perkelahian.
Meski cara ini tampak lebih mudah dan menenangkan, sebenarnya sikap ini dapat menyebabkan kerugian lebih banyak dalam sebuah hubungan. Di bawah ini akan dibahas empat cara sehat untuk mengatasi konflik tanpa melakukan silent treatment. Sehingga, kita dapat lebih mudah untuk membangun sebuah hubungan yang lebih baik dan sehat.
Empat Cara Mengatasi Konflik Tanpa Melakukan Silent Treatment
1. Memahami penyebab konflik.
Sebelum kita bisa mengatasi konflik dengan efektif, penting untuk memahami penyebab di baliknya. Konflik sering kali muncul dari perbedaan nilai, harapan, atau komunikasi yang tidak jelas. Misalnya, dalam sebuah hubungan romantis, salah satu pasangan mungkin merasa diabaikan karena pasangan lainnya terlalu sibuk dengan pekerjaan. Di sisi lain, pasangan yang sibuk mungkin merasa bahwa mereka telah melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan material dan emosional pasangannya.
BACA JUGA:Link Video Syur Diduga Lydia Onic 12 Menit 13 Detik Viral di Media Sosial, Asli Bisa Unduh
2. Mengelola emosi selama konflik.
Konflik sering kali memicu emosi yang kuat, dan belajar untuk mengelola emosi ini adalah keterampilan penting dalam menyelesaikan konflik dengan sehat. Ketika kita merasa marah atau frustrasi, reaksi kita bisa menjadi impulsif dan merusak. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara untuk tetap tenang dan fokus pada penyelesaian masalah.
BACA JUGA:Sempat Tampil Macho Hingga Disebut Telah Hijrah, Aming Mengaku Sedang Observasi Film
3. Mencari solusi bersama.
Berpikir bersama tentang cara untuk menyelesaikan masalah dapat sangat membantu dalam meredakan ketegangan. Ini juga menunjukkan bahwa kita peduli dengan hubungan dan bersedia untuk bekerja sama demi kebaikan bersama. Mulailah dengan mengidentifikasi apa yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak untuk memperbaiki situasi.
4. Membangun keterampilan komunikasi yang sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: