Al-Khawarizmi : Tokoh Penting Islam yang Memajukan Ilmu Matematika dan Sumbangannya Terhadap Ilmu Pengetahuan

Kamis 10-10-2024,09:00 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sejarah mencatat banyak tokoh besar yang memberi sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, namun hanya sedikit yang jejaknya bertahan hingga zaman modern. Salah satu tokoh yang tak lekang oleh waktu adalah Al-Khawarizmi, seorang ilmuwan muslim dari zaman keemasan Islam.

Karya-karyanya dalam matematika, astronomi, dan geografi tidak hanya mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, tetapi juga menjadi fondasi bagi ilmu pengetahuan Barat. Melalui kontribusinya, dunia mengenal aljabar, angka nol, dan algoritma—penemuan-penemuan yang masih kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.  

Al-Khawarizmi adalah seorang matematikawan besar islam yang berasal dari Dinasti Abbasiyah, lahir disekitar tahun 780 dan meninggal pada tahun 850 di Baghdad.

Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad b. Musa al-Khawarizmi. Nama ini didapat dari daerahnya dilahirkan yaitu Khawarizm, Persia. Pada zaman ini disebut zaman keemasan Islam dan Dinasti Abbasiyah merupakan pusat kemajuan ilmu pengetahuan. 

BACA JUGA:

Mengutip Husein dari bukunya yang berjudul Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam berikut adalah sumbangan utama al-Khawarizmi. 

  • Sistem Desimal 

Al-Khawarizmi menemukan sistem desimal, dia memperkenalkan desimal (persepuluhan) yang menggantikan sistem seksagesimal (Perenampuluhan). Sistem bilangan desimal adalah sistem standar yang melambangkan bilangan bulat dan bukan bilangan bulat. 

  •  Aljabar  

Bentuk aljabar adalah teknik yang digunakan untuk menyajikan suatu masalah matematika dengan simbol atau huruf sebagai peubah suatu objek dalam masalah tersebut. Dengan adanya simbol-simbol baru pada hitungan matematika maka hal ini membuat majunya sistem perhitungan dalam ilmu matematika. 

  •  Angka Nol 

Angka Nol adalah penemuan paling penting dalam ilmu matematika. Pada Zaman itu, angka yang digunakan untuk menghitung adalah angka Romawi. Dalam angka romawi masih belum ada simbol yang melambangkan kekosongan atau ketidakadaan dalam hitungan. Dengan adanya angka nol maka ini menjadi sumbangan besar dalam ilmu matematika. 

  • Nilai Phi (π) 

Phi adalah nilai yang menyatakan perbandingan keliling sebuah lingkaran terhadap garis tengahnya, besarnya adalah 22/7 atau 3,1428571. Al-Khawarizmi menemukan bahwa perbandingan keliling terhadap garis tengah lingkaran bernilai tetap (disebut konstanta). Phi sangat berguna untuk perhitungan yang terkait dengan lingkaran atau bola. 

  • Algoritma 

Algoritma adalah urutan dari sejumlah langkah logis dan sistematis untuk memecahkan suatu masalah tertentu, biasanya digunakan dalam dunia komputer. Istilah logaritma (Algoritma) berasal dari nama Al-Khawarizmi sendiri. 

BACA JUGA:Muslim Wajib Tahu! Inilah Contoh Perilaku Riya, Hindari Agar Ibadah Tak Sia-sia

  •  Aljabarik 

Al-Khawarizmi juga menemukan metode aljabarik untuk menghitung tinggi segitiga. Dengan metode tersebut, tinggi sembarang segitiga dapat dihitung dengan metode penjabaran sisi-sisi segitiga. 

  •  Persamaan Kuadrat 

Al-Khawarizmi juga merumuskan penyelesaian persamaan kuadrat dengan memperkenalkan konsep variabel, parameter, akar kuadrat dan bersaa ilmuwan muslim lainnya memecahkan rumus kuadrat yang sekarang dikenal dengan rumus ABC. 

Pengaruh Al-Khawarizmi terhadap dunia ilmu pengetahuan tak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan matematika dan sains modern. Penemuannya, seperti aljabar dan algoritma, terus digunakan dalam berbagai bidang, dari teknologi hingga ekonomi. Selain itu, penerapan angka nol yang diintrodusinya telah mengubah cara kita memandang perhitungan matematika.

Kategori :