Tak Terima Divonis Mati, Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Panca Darmasyah Melawan

Selasa 17-09-2024,17:14 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Terdakwa pembunuh 4 anak kandung, Panca Darmansyah tak terima divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 17 September 2024.

Panca Darmansyah pun melakukan perlawanan atas vonis mati yang diberikan.

Melalui kuasa hukumnya Amriadi Pasaribu, Panca Darmasyah mengajukan banding atas putusan hukuman mati.

Amriadi menekankan bahwa alasan utama banding adalah untuk menegakkan keadilan, mengingat Panca memiliki gangguan jiwa.

"Memang perbuatannya ini sangat salah ya, tapi tidak ada manusia yang mau bunuh anaknya. Jadi, kami tadi menyampaikan kami banding, ini adalah alasannya demi keadilan," katanya kepada wartawan pada Selasa 17 September 2024.

BACA JUGA:

Amriadi menjelaskan bahwa dalam proses banding, tim pengacara akan menghadirkan saksi-saksi dan ahli untuk membuktikan adanya tekanan psikologis yang dialami Panca. Dia juga mengungkapkan latar belakang Panca, yang mengalami kekurangan perhatian keluarga dan pendidikan yang tidak memadai, sebagai faktor yang berkontribusi pada perilaku kliennya.

"Panca Darmansyah ini di dalam kehidupan berkeluarganya juga sangat tidak baik lah di dalam hubungan keluarga. Baik keluarga dia, keluarga si istri juga, dan itu berperilaku dari kehidupan dia sendiri. Nah, pada saat kita melihat di situ, hasil dari forensik itu ada yang mengatakan memang dia itu secara inteligensi, kemudian juga secara kejiwaan, memang ada ketergangguan," jelas Amriadi.

Menurut Amriadi, tindakan Panca tidak direncanakan, melainkan dilakukan secara spontan. Keterangan Panca selama persidangan juga dianggap tidak konsisten akibat gangguan kejiwaan.

Ia menilai bahwa meskipun Panca melakukan tindakan tersebut, motifnya lebih kepada keputusasaan dan tidak adanya rencana jahat.

BACA JUGA:

"Tindakan-tindakannya itu hanya spontan saja, tidak berpikir panjang. Dalam melakukan tindakannya juga, terdorong kepada pikirannya yang untuk anak-anaknya itu biar ditempatkan di tempat yang sempurna, kata dia kan, itu alasan-alasannya memang kejiwaannya tidak baik, dia juga melakukan upaya bunuh diri, itulah tanda-tandanya kejiwanya tidak baik," imbuhnya.

Amriadi berencana untuk mendatangkan ahli pada sidang banding mendatang untuk menilai kondisi kejiwaan Panca secara lebih mendalam.

Dia juga menekankan bahwa dalam pandangan Panca, hubungan dengan anak dan istrinya masih baik, seolah-olah peristiwa pembunuhan tersebut tidak pernah terjadi.

"Gangguan jiwa yang dialami Panca ini mungkin ahli-ahli yang lain yang paling paham, makanya nanti kita bandingkan, kita datangkan ahli yang sesuai dengan penyakit yang diderita si Panca ini. Kejiwaannya itu seolah-olah kelihatan normal, tapi kalau kita ajak bicara, ada yang ganjil, Yang dia bayangkan itu kehidupannya itu baik," tutup Amriadi.(fajar ilman)

Kategori :